spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tenggak Miras Oplosan, Tiga Napi Lapas Samarinda Tewas

SAMARINDA- Tiga warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Samarinda tewas dan satu orang lainnya kritis, setelah menenggak miras racikan yang diduga dibuat dalam sel penjara. Peristiwa yang menimpa keempat WBP itu terjadi pada Kamis (22/9/2022) malam.

Menurut Kalapas Samarinda Mohammad Ilham Agung Setyawan, kejadian ini bermula dari adanya bunyi alarm dari dalam blok hunian. Sesampainya di dalam, petugas mendapati keempatnya dalam kondisi kejang-kejang. Mereka lantas dibawa ke klinik lapas untuk mendapat penanganan pertama.

Karena kejang-kejangnya cukup parah, satu diantara napi tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda.

“Satu orang dirujuk ke RS Dirgahayu. Selang beberapa menit minta izin lagi untuk merujuk tiga orang, sehingga kami agak kaget kok habis ngerujuk satu kok nambah tiga. Ada apa. Kok kejang-kejang. Karena kejang-kejang itu tiga orang langsung kami bawa ke RSUD AW Syahranie,” ungkap Ilham saat dikonfirmasi di kantornya, Jumat (23/9/2022) sore.

Mendengar kabar mengejutkan itu, Ilham langsung menuju lapas. Namun, di tengah perjalanan dia mendapat kabar bahwa satu dari 4  WBP di RS Dirgahayu sudah meninggal dunia.

“Lalu jam 12 malam yang di RSUD AW Sjahranie meninggal juga dua orang. Satu lainnya kritis,” ungkapnya.

Mendapati kejadian seperti itu, pihak lapas lantas menggeledah kamar para korban.

“Setelah digeledah kami temukan bekas botol yang diduga dipakai minum-minum. Itu pun informasi dari teman satu selnya. Kami temukan juga satu bungkus bekas minuman JasJus,” jelas Ilham.

Atas dasar temuan itu, Ilham kemudian memanggil 10 orang WBP untuk dimintai keterangan.

“Karena yang tahu persis yang ada di samping yang bersangkutan saat ada di dalam kamar,” imbuhnya.

Setelah dimintai keterangan oleh petugas, 10 orang tersebut mengaku bahwa keempat teman selnya itu telah meminum minuman keras (miras) racikan atau oplosan.

“Mereka bilang, sepertinya minum alkohol, Pak. Dicampur JasJus karena aromanya bau alkohol. Semuanya (saksi) kita tanya jawabnya seperti itu,” kata Ilham.

“Makanya sampai sore ini pun kami masih memakai jawaban itu. Karena kami juga tidak tahu apa yang terjadi di dalam,” lanjutnya.

Saat ditanya dari mana keempat WBP mendapatkan alkohol, Ilham menjawab pihaknya masih melakukan pendalaman.

“Itu masih kita dalami lagi karena, saksi kuncinya mereka yang melakukan,” paparnya.

Ilham menerangkan, kejadian ini menjadi pelajaran bagi para petugas di lapangan agar lebih waspada.

Sementara terkait ketiga jenazah, Ilham mengatakan pihaknya masih menunggu pihak keluarga untuk menjemput.

“Kan itu ada yang dari Kutai Barat dan Penajam, jadi masih menunggu pihak keluarganya.

Tadi pagi kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian,” pungkasnya. (Vic)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img