spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tambah Kapasitas Perawatan, Wisma Atlet Sempaja Disulap Jadi Isoter

KONDISI penyebaran epidemik Bumi Etam melonjak pasca pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Dengan total 22.529 kasus sehari, Kaltim menjadi provinsi yang menyumbangkan kasus Covid-19 tertinggi di luar Jawa-Bali. Alhasil, Presiden Joko Widodo secara khusus memberikan sejumlah arahan. Salah satunya, penambahan tempat isolasi terpusat.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bergerak cepat usai mendapatkan “rapor merah” dari Presiden Joko Widodo. Gubernur Kaltim Isran Noor, menjelaskan, pihaknya memilih Wisma Atlet di Kompleks Stadion Madya Sempaja, Kecamatan Samarinda Utara, sebagai lokasi isolasi mandiri terpusat.

Lokasi yang terletak di sisi timur Stadion Sempaja tersebut memiliki sekitar 200 kamar. Gubernur Isran, menjelaskan jika satu kamar diisi oleh dua orang pasien. Maka, Wisma Atlet bisa menampung sekitar 400 pasien Covid 19. “Kalau dibikin dua tempat tidur bisa 400an,” ungkap Isran, sapaanya, Kamis, 12 Agustus 2021.

Lebih dalam mengenai kondisi terkini Wisma Atlet Stadion Sempaja. Asisten Sekretaris Provinsi Kaltim Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Jauhar Efendi, menjelaskan, saat ini terdapat 364 kamar dari total dua unit asrama yang bisa digunakan. Jauhar menjelaskan jika kebijakan satu pasien satu kamar yang diterapkan. Maka gedung tersebut diproyeksi bisa menampung 350 warga Samarinda.

Akan tetapi, beberapa dari fasilitas Wisma Atlet yang perlu diperbaiki sebelum digunakan. Pintu, lampu, cat dinding, keramik, hingga AC ruangan gedung tersebut mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan karena gedung sudah lama tak dipakai. Di sisi lain beberapa fasilitas penunjang lain juga perlu disediakan. Mulai dari ember, gayung, gorden, air panas, hingga keramik lantai yang jumlahnya mencapai seribu buah.

“Karena desainnya hanya shower, tentu saja hanya fasilitas air dingin. Air panas/hangat tidak tersedia. Pintu juga ada yang rusak. Keramik ada yang terangkat, jumlahnya hampir seribu buah. Begitu pula ada panel pintu yang rusak dan lain-lain sebagainya,” ucapnya saat dihubungi via telepon. “Banyak yang perlu disiapkan,” sambungnya.

Untuk membenahi fasilitas. Jauhar, menjelaskan, Pemprov Kaltim akan mengajukan anggaran kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA). Adapun pemenuhan tenaga kesehatan akan diajukan ke Kementerian Kesehatan serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana operasional gedung sendiri kelak akan dibebankan pada kas provinsi. “Waktu pelaksanaannya tentu perlu makan dan honor, itu nanti (Anggarannya) dari Provinsi,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan. Asrama tersebut ternyata tidak menyediakan fasilitas lift. Lantai satu akan digunakan sebagai pusat administrasi. Sementara kamar pasien terletak di lantai dua, tiga dan empat. Untuk bisa ke kamar, pasien harus berjalan melalui tangga yang terletak di dalam gedung. Hal ini terjadi karena desain awal gedung tersebut untuk dipergunakan oleh olahragawan.

Jauhar pun menjelaskan persoalan mobilitas pasien menjadi catatan tersendiri. Akan sulit bagi pasien Covid-19 yang bergejala berat untuk naik-turun tangga. Alhasil, gedung tersebut kemungkinan besar akan dipergunakan untuk pasien Covid-19 bergejala ringan dan sedang saja. “Persoalannya di sana itu naik tangga. Makanya harus dipilah-pilah, misal pasien ringan di asrama atlet. Kalau yang (bergejala) berat tidak bisa disitu,” ucapnya.

Meskipun demikian, Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) menyebutkan bahwa Pemprov Kaltim juga memantau dua gedung lain yang berpotensi untuk digunakan sebagai tempat isoter. Keduanya adalah Gedung SMK Negeri 3 di Jalan M Yamin, yang biasa dipakai untuk praktik jurusan perhotelan. Serta Gedung Guru yang terletak di Jalan Harva, Samarinda Ulu.

“Hotel di SMKN 3 dan Wisma Guru di Prevab akan ditinjau. Pengertian isoter itu tidak perlu harus besar, tetapi dipusatkan. (Tetapi) Keputusannya nanti akan diambil oleh tim. Meskipun fokusnya (pembenahan) sementara disini dulu (Wisma Atlet),” ucapnya.

Dalam waktu dekat, Jauhar menjelaskan, pihaknya akan menginspeksi fasilitas Wisma Atlet Stadion Sempaja bersama tim Kementerian PUPR-PERA. “Hari ini, kami sudah mengecek yang di Asrama Haji Balikpapan. Besok kami akan rencana melakukan peninjauan ke sana (Asrama Atlet),” pungkasnya. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img