spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Penembakan Brutal di Texas Tewaskan 19 Anak, Pelakunya Siswa 18 Tahun, Inilah Fakta-Faktanya

JAKARTA – Amerika Serikat dikejutkan lagi dengan penembakan sekolah. Sebanyak 19 siswa dan dua guru tewas akibat penembakan yang terjadi di Sekolah Dasar Robb, Kota Uvalde, Texas Selatan, pada Selasa (24/5) siang.

Pelaku, yang bernama Salvador Ramos berusia 18 tahun, dilaporkan tewas di tempat kejadian setelah melawan petugas kepolisian. Ramos merupakan siswa di SMA Uvalde dan merupakan warga AS.

Aparat berwenang menuturkan pelaku beraksi sendirian. Hingga kini, motif penembakan belum terungkap. Penembakan terjadi sekitar pukul 12.17 waktu lokal, menurut laporan Konsolidasi Distrik Sekolah Independen Uvalde.

Menurut Gubernur Texas, Greg Abbott, pelaku datang menggunakan kendaraan sambil membawa senjata tangan dan mungkin senapan. Pelaku, kata Abbott, meninggalkan kendaraannya lalu masuk ke SD Robb dan melontarkan tembakan membabi-buta ke arah anak-anak yang berada di sekolah.

“Diyakini bahwa dia meninggalkan kendaraannya dan masuk ke Sekolah Dasar Robb di Uvalde dengan pistol dan dia mungkin juga membawa senapan, tetapi itu belum dikonfirmasi menurut laporan terbaru saya,” kata Abbott seperti dikutip CNN.

Abbott mengatakan berdasarkan penyelidikan awal kepolisian pelaku menembak neneknya di rumahnya sebelum pergi ke SD Robb dan melancarkan aksinya. “Namun, saya belum memiliki informasi lebih lanjut terkait hubungan dari dua penembakan ini. Pelaku dilaporkan siswa di SMA Uvalde dan merupakan warga AS,” ujar Abbott.

Saat ini, beberapa siswa dan orang dewasa yang terluka masih dirawat di sejumlah rumah sakit terdekat. Rumah Sakit Univeristas San Antonio melaporkan seorang wanita 66 tahun dalam kondisi kritis.

Abbott juga menuturkan dua petugas keamanan yang mengejar pelaku ikut tertembak peluru, namun tidak dalam kondisi luka yang serius.

Sejumlah video yang diambil saksi mata di tempat kejadian memperlihatkan banyak petugas bersenjata mengamankan SD Robb tak lama setelah penembakan terjadi.

Sementara itu, seluruh siswa dan petugas sekolah telah dievakuasi ke tempat aman.

SD Robb mengajar kelas dua hingga empat (siswa 7-10 tahun) dan memiliki 535 siswa pada tahun ajaran 2020-21, menurut data negara. Sekitar 90% siswa adalah orang Hispanik dan sekitar 81% siswa berasal dari keluarga dengan ekonomi kurang beruntung, data menunjukkan.

PALING BERDARAH DALAM SATU DEKADE

Insiden di SD Robb ini merupakan penembakan ke-30 yang terjadi di sekolah publik AS selama 2022. Sejak awal 2022, ada 38 penembakan di sekolah publik AS dan universitas yang menyebabkan setidaknya 10 orang meninggal dunia dan 51 orang terluka.

Insiden penembakan di sekolah dasar Robb di Uvalde, Texas, Amerika Serikat, pada Selasa (24/5) siang waktu setempat merupakan salah satu peristiwa paling tragis di negara Paman Sam dalam satu dekade terakhir.

Sebelum insiden di Texas, peristiwa penembakan dengan jumlah korban paling banyak terjadi pada 14 Desember 2012 di Sandy Hook Elementary School. Kala itu seorang pemuda 20 tahun, Adam Lanza, memberondongkan tembakan yang menewaskan 26 orang, dengan 20 di antaranya anak-anak berusia enam hingga tujuh tahun.

Usai tragedi berdarah di Texas, Presiden AS Joe Biden kembali menyerukan pengetatan aturan kepemilikan senjata yang selama ini menjadi perdebatan sengit.

“Atas nama Tuhan, kapan kita akan mendukung reformasi hukum kepemilikan senjata (gun lobby)? Ini waktunya mengubah rasa sakit dan kehilangan dalam aksi nyata bagi seluruh orang tua dan warga di negara ini. Kita harus memperjelas kepada para pejabat terpilih: Ini waktunya beraksi,” ucap Biden dalam pernyataan persnya seperti dikutip AFP.

Meski insiden penembakan terus terjadi, hukum kepemilikan senjata di AS memang belum berubah dan terus menjadi isu sengit di Kongres.

Sebagian besar legislator, terutama kaum konservatif, masih banyak menganggap kepemilikan senjata merupakan bentuk kebebasan dalam demokrasi.

Penembakan di SD Robb juga bukan yang pertama terjadi tahun ini. Bahkan, sejak awal 2022, menurut data CNN Internasional, terjadi 38 insiden penembakan di sekolah dan universitas AS sejak awal tahun.

Sementara itu, menurut Gun Violence Archive (GVA) total ada 212 insiden penembakan massal di AS sejak awal tahun ini hingga Selasa (24/5). (cnn)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img