spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Pilu Mbah Min, Korban Kecelakaan di Samarinda yang Hidup Sebatang Kara

SAMARINDA – Sungguh malang nasib Rusmin atau akrab dipanggil Mbah Min. Kakek berusia 63 tahun ini mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan PM Noor, depan Pondok Surya Indah Sempaja, Samarinda Utara, Sabtu (26/3/2022) lalu. Sementara selama ini Mbak Min hidup sebatang kara dan menumpang tinggal di sebuah bengkel.

Informasi tentang kecelakaan itu awalnya beredar di grup Emergency Medical Team Info Taruna Samarinda (EMT-ITS), yaitu grup relawan ambulans di Samarinda. Informasi disampaikan Usamah Bima Shafa. Korban kecelakaan mengalami luka pada bagian kepala dan belakangan diketahui bernama Rusmin berusia 63 tahun.

Mbak Min kemudian dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk menjalani pengobatan. Setelah beberapa hari dirawat, walaupun kondisinya masih lemah akibat cedera, Mbak Min dipulangkan. Dani, yang selama ini mengurus Mbah Min mengatakan, keluarga penabrak awalnya membawa Mbah Min ke rumah kontrakan penabrak. “Dibawa ke sini dan dititipkan di rumah yang punya kontrakan,” ucap Dani sambil menunjuk rumah yang menampung Mbah Min, Kamis (31/3/2022).

Namun karena kondisi pihak penabrak juga tidak mampu akhirnya Mbah Min oleh kawan-kawannya dipindahkan ke tempat selama ini dia tinggal, yaitu di sebuah gubuk dalam bengkel las. Selama ini Mbah Min tinggal di gubuk yang terbuat dari bekas-bekas atap kanopi dalam lokasi bengkel Las Rajeg Wesi.

Dengan ambulans PWI Kaltim Peduli, Mbah Min dievakuasi dari jalan Cermai Gang 2 Kelurahan Jawa Kecamatan Samarinda Ulu ke bengkel las di Jalan PM Noor Sempaja.
Kharis, pemilik bengkel Rajeg Wesi menuturkan Mbah Min sudah lama menumpang tinggal di bengkelnya, yaitu sejak bengkel las yang awalnya di Jalan Belibis itu pindah ke Sempaja.

“Mbah Min membuat gubuk sendiri dari bekas-bekas atap kanopi. Di sana beliau tinggal selama ini. Hanya numpang tinggal saja di sini, kalau makan dari kawan-kawan karyawan las sering kasih,” jelas Kharis.

Kini kondisi Mbah Min yang tidak bisa bangun, karena cedera akibat kecelakaan belum pulih hanya bisa tiduran saja. Sementara yang merawat di bengkel hanya karyawan bengkel las secara bergantian.

“Mbah Min biar kami rawat di sini. Semoga lekas sembuh, beliau tidak punya keluarga di Samarinda ini, asalnya dari desa Gorang-Gareng Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan Jawa Timur,” Ucap Jhono, yang juga karyawan bengkel las. (mun)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img