spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kala Vaksinasi Tentukan Nasib Daerah dan Pelajar

Pemerintah memberlakukan aturan tegas terhadap laju penyuntikan vaksin Covid-19. Bagi daerah yang capaian vaksinasi dosis pertamanya kurang dari 40%, maka level penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan dinaikan satu tingkat.

“(Penilaian) berdasarkan level asesmen dari Kementerian Kesehatan, ditambah satu faktor terkait kabupaten/kota dengan capaian vaksinasi dosis pertama. Jika jumlahnya kurang dari 40%, maka level (PPKM-nya) dinaikan satu tingkat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam jumpa pers virtual, Senin (18/10/2021).

Di Kalimantan Timur, aturan yang tertuang dalam Instruksi Mendagri No 54 Tahun 2021 tentang PPKM itu, langsung memakan korban. Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser yang sebelumnya PPKM level 2, sudah sepekan ini naik ke level 3. Menurut pemerintah pusat, PPU dan Paser kurang gencar melakukan vaksinasi sebab capaiannya tak maksimal.

Sampai Minggu (24/10/2021), vaksinasi dosis pertama di calon ibu kota negara (IKN) dan daerah perbatasan Kalimantan Selatan itu, tetap belum sampai 40%. Data resmi Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Paser baru 37% sedangkan PPU hanya 38,4%. Kutai Timur sebenarnya nyaris terkena aturan baru tersebut, tapi lolos setelah capaian vaksinasinya sudah 40,91%.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Dinas Kesehatan PPU Grace Makisurat, tak menampik kondisi ini. Hanya saja dia membantah pihaknya kurang giat melakukan vaksinasi. Menurut dia, permasalahan utama adalah terbatasnya vaksin yang diterima PPU.

Selama ini, pihaknya hanya menunggu kiriman vaksin dari Pemerintah Provinsi. Sedangkan Pemprov Kaltim sifatnya menerima kiriman dari Jakarta, yang juga mendapat kiriman vaksin dari luar negeri atau diimpor. “Target kita (PPU) 135 ribu orang divaksin,” ungkap Grace.

Masih mengutip data Satgas Covid-19 Kaltim, target capaian vaksinasi dosis pertama di Bumi Etam sebanyak 1.588.863 namun baru terealisasi 55,28%. Vaksinasi dosis kedua ditargetkan 994.491 tapi baru terlaksana 34,6%.

Kota Balikpapan menjadi daerah tertinggi cakupan vaksinasi dosis pertama di Kaltim yakni 77,88%, menyusul Bontang 64,18%, Kutai Barat (Kubar) 56,06%, Samarinda 52,39%, Kutai Kartanegara (Kukar) 46,23%, Berau 46,13%, Mahakam Ulu 42,48%, Kutai Timur (Kutim) 40,91%, PPU 38,40%, dan Paser 37%.

Vaksinasi dosis kedua juga dipimpin Balikpapan dengan cakupan 51,91%. Selanjutnya, Bontang 41,91%, Mahulu 33,85%, Kubar 33,20%, Samarinda 27,62%, Berau 26,61%, PPU 26,08%, Kutim 24,95%, Kukar 24,78%, dan Paser 22,97%.

Dengan fakta masih tak meratanya vaksinasi, Pemprov Kaltim akhirnya memutuskan untuk menunda proses pembelanjaran tatap muka (PTM) untuk tingkat SMA, SMK, dan SLB, yang kewenangannya berada di tangan provinsi. Menurut Sekda Kaltim HM Sa’bani, PTM baru bisa dilakukan jika vaksinasi sudah mencapai 80% dari yang ditargetkan. Sementara vaksinasi sampai pekan lalu baru 52%.

Jika acuannya vaksinasi pelajar, lanjut Sa’bani, angka capaiannya menurun drastis. Data yang ada menyebutkan, dari sekitar 200 ribu siswa (SMA, SMK, SLB) baru 12% divaksin. Angka ini masih sangat jauh dari taget capaian yang juga berjumlah 80%. “Sangat sedikit sekali,” kata Sa’bani.

Untuk itu, dia meminta Dinas Pendidikan di kabupaten/kota di Kaltim bisa menahan diri tak membuka PTM, hingga target vaksinasi tercapai. Sambil menunggu, para siswa diminta untuk menerapkan protokol kesehatan dalam berbagai kegiatan sehari-hari. (prs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img