SAMARINDA – Kasus terkonfirmasi Covid-19 memang telah menunjukkan terjadinya penurunan di wilayah Kaltim. Namun demikian, warga tetap diminta untuk taat menerapkan protokol kesehatan (prokes) agar terus bisa meminimalisir dan menekan angka penularan virus corona.
“Pemerintah bersama stakeholder terus berupaya semaksimal mungkin agar pandemi segera berakhir. Upaya ini tidak akan berhasil jika tidak didukung masyarakat, dengan menerapkan prokes dalam aktivitas sehari-hari. Jangan lengah dan tetap waspada dengan penularan Covid-19,” ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak, Rabu (10/11/2021) dalam siaran persnya.
Dikatakannya, Pemprov Kaltim bersama seluruh kabupaten/kota, juga terus berusaha mempercepat capaian cakupan realisasi vaksinasi. Sesuai standar WHO, yaitu minimal 70-80 persen dari total jumlah penduduk Kaltim, agar tercipta herd immunity atau kekebalan komunal yang dipercaya dapat menekan penularan virus corona.
“Sekarang ini cakupan vaksinasi untuk dosis 1 sudah mencapai 64,27 persen atau 1,84 juta dari total 2,87 juta penduduk sebagai target sasaran vaksinasi. Sementara untuk dosis 2 mencapai 43,31 persen atau 1,24 juta penduduk,” bebernya. “Semoga di akhir tahun ini kita bisa mencapai herd immunity, agar kita semua bisa terhindar dari bahaya penularan Covid-19 ini. Terima kasih kepada masyarakat yang sudah mau di vaksin, semoga kita semua selalu mendapatkan kesehatan dan terhindar dari semua penyakit,” sambungnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kaltim Hj Padilah Mante Runa meyakini Covid segera berakhir dengan dukungan berbagai pihak. Salah satu cara adalah vaksinasi, dimana banyak pihak yang melaksanakan vaksinasi.
Mulai TNI, Polri, pihak swasta dan pemuda juga bersama-sama mendukung dan menggelar vaksinasi. Termasuk perguruan tinggi yang telah melaksanakannya. “Kita yakin dan percaya segera berakhir. Tapi, protokol kesehatan tetap dijalani,” tandasnya.
Hingga Rabu, 10 November 2021, berdasarkan rilis Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, jumlah terkonfirmasi bertambah 11 kasus, sehingga total kumulatif menjadi 158.075 kasus. Pasien sembuh bertambah 16 kasus, total menjadi 152.498 kasus. Pasien masih dirawat berrkurang 5 kasus, menjadi 126 kasus aktif. (santo)
