spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bupati Mahulu Minta Sinergi Lintas Instansi Tangani Masalah Pasca Banjir di Long Lunuk

UJOH BILANG– Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh menyampaikan pentingnya koordinasi dan sinergi lintas instansi dan pemangku kepentingan, menangani masalah pasca-banjir di dua kecamatan di hulu Mahakam. Bupati meminta agar benar-benar dihitung apa saja kebutuhan dasar masyarakat terdampak dan keluhan agar cepat ditangani.

Oleh karena itu, bupati meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) turun langsung ke lapangan mendata kelompok sasaran yang benar-benar membutuhkan bantuan seperti sembako dan kebutuhan gotong royong membersihkan kampung.

Tak hanya kepada BPBD, bupati juga meminta dinas dan badan di bawah komandonya segera menginventarisasi masalah dan kerusakan fasilitas umum kampung-kampung yang terlanda banjir 9-10 September 2022 lalu agar segera ditanggulangi.

“Penting juga Dinas Kesehatan mengantisipasi wabah penyakit sehabis bencana banjir seperti demam berdarah atau muntaber,” kata Bupati Bonifasius ketika memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Ruang Bappelitbangda Mahulu, Senin (19/9/2022).

Banjir yang melanda pemukiman di Mahulu sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Banjir di kawasan pemukiman di pinggir Sungai Mahakam lebih disebabkan faktor alam, yakni curah hujan yang tinggi. Meski demikian, bupati tetap meminta persoalan ini menjadi perhatian dan penanganan serius.

Oleh karena itu, Bupati meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu segera membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) menangani masalah ini. Mulai dari SOP langkah-langkah mitigasi bencana, langkah penyelamatan, bantuan darurat, pendirian pos komando, inventarisasi bantuan dan kerusakan serta penanganan pasca-bencana.

“BPBD harus membuat SOP menghadapi bencana sampai selesai bencana,” pesannya.

Kepala BPBD Mahulu Agus Dermawan melaporkan, banjir yang terjadi 9-10 September lalu sempat merendam 13 wilayah di Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai. Dua kampung terparah yakni Kampung Long Lunuk dan Long Lunuk Baru di Kecamatan Long Pahangai.

Berdasarkan data l BPBD Mahulu, tercatat jumlah rumah tangga yang terdampak di Kecamatan Long Apari 5 RT yang terdiri dari 6 Kepala Keluarga (KK) sementara di Kecamatan Long Pahangai 451 RT dengan 780 KK terdampak, Selain itu, adanya fasilitas umum terdampak seperti PAUD/TK, SD, SMP, Puskesmas Pembantu, Gereja, Masjid, Kantor Petinggi, Mes petugas Pustu dan pos kamling.

Penyerahan bantuan disampaikan langsung oleh Bupati Bonifasius, Rabu (21/9/2022) di Balai Adat Kampung Long Lunuk. Bantuan akan disalurkan kepada korban di dua kampung dan sekitarnya.

“Untuk bantuan tahap pertama yang sudah kita siapkan ada beras, gula, minyak goreng, kopi, mie instan lebih dari 500 paket, dan informasi juga Mahulu dapat bantuan sembako dari Provinsi ada 35 paket yang terdiri dari paket sembako dan paket peralatan sekolah,” ungkap Kepala BPBD Agus Dermawan.

Turut hadir dalam rapat tersebut Wabup Mahulu Yohanes Avun, Sekda Stephanus Madang, Inspektur Inspektorat Budi Gunarjo Ompusunggu, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta sejumlah Kepala OPD terkait dilingkungan Pemkab Mahulu, TNI/Polri dan Camat Long Bagun, Laham, Long Hubung. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img