spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ustaz Gaul Gantung Diri setelah Salat Subuh

SAMARINDA – Seorang pendakwah dan pengusaha obat herbal berinisial MW (50) bunuh diri di rumah singgah untuk pemuka agama di Jalan Perjuangan 9, Blok C, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kamis (16/12/2021) pukul 08.00 Wita. Orang yang mengenal korban tak menyangka peristiwa itu, karena selama ini MW dikenal sebagai ustaz yang humoris dan selalu ceria.

Pemilik rumah singgah, Amir Mahmud (55) mengatakan, mengetahui peristiwa bunuh diri itu dari tetangganya yang melihat seseorang gantung diri di belakang rumah singgah. Amir lantas naik ke lantai dua rumah untuk memastikan. Dia terkejut melihat MW menjerat lehernya dengan tali berwarna hitam. Warga warga Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara tergantung menghadap dinding.

“Saya lihat ternyata MW, seketika saya panik dan langsung melaporkan kepada warga, ketua RT, serta kepolisian,” ucap Amir. MW tambahnya, gantung diri di lantai dua rumah, yaitu di tempat tandon air. “Dia mengikatkan tali di kaki tandon air lalu melompat dan lehernya terjerat,” lanjutnya.

BACA JUGA :  Bentuk Solidaritas, Tim Borneo FC Heningkan Cipta untuk Tragedi Kanjuruhan

Amir tak menyangka hal itu bisa terjadi. Terlebih dirinya mengenal MW sebagai sosok yang humanis, ceria, dan baik sebagai seorang pendakwah. “MW dikenal sebagai ustaz yang ramah dan baik. Biasanya orang-orang menyebutnya ustaz gaul,” sebut Amir.

Amir juga mengungkapkan, jika beberapa waktu lalu dia dan MW sempat mengobrol. Saat itu MW mengungkapkan dirinya sedang sakit. “MW terlihat memang ada perubahan setelah ada permasalahan di keluarganya, namun kita tidak tahu penyebab pasti permasalahan yang dihadapi MW, entah itu keluarga atau bisnisnya,” beber Amir.

Bahkan katanya, sebelum meninggal dia sempat berpesan dikuburkan “Saya juga sempat mendengar dari tetangga disini dan rekan saya, bahwa kemarin MW sempat menyampaikan pesan apabila dirinya meninggal tolong dikuburkan di daerah Mahulu,” sambungnya.

Pada pukul 09.00 Wita Unit Inafis Polresta Samarinda, jajaran Polsek Sungai Pinang dan Unit Palang Merah Indonesia (PMI) tiba di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap jasad MW serta melakukan identifikasi tahap awal.

Usai proses evakuasi, Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Irwanto menerangkan, dari hasil identifikasi tahap awal Unit Inafis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diperkirakan, korban meninggal dunia sekitar 4 jam sebelum ditemukan atau setelah salat subuh pukul 06.00 Wita.

BACA JUGA :  Resmi! Dibuka Pendaftaran Calon Anggota Bawaslu Kaltim, Cek Syarat dan Ketentuannya

“Jasad korban telah dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk dilakukan visum. Untuk barang bukti kita amankan identitas korban, dompet, tas berwarna cokelat dan tali yang digunakan korban untuk gantung diri,” tutup Kompol Irwanto. (vic)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img