spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Satu Kelas Dibatasi 18 Siswa, Samarinda Uji Coba Belajar Tatap Muka

SAMARINDA – Proses belajar mengajar secara tatap muka mulai dilakukan di Samarinda, Senin (8/3/2021). Dari ratusan SD dan SMP yang ada di Kota Tepian, Dinas Pendidikan memilih 4 sekolah yakni SMP 42 di Berambai, Samarinda Utara, SD dan SMP Islamic Center, terakhir SMP Nabil Husein.

Selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, jumlah siswa per kelasnya dibatasi maksimal 18 anak. “Lewat zoom saya menyapa mereka dan Alhamdulillah berjalan dengan baik. Ini karena persiapan kita menerapkan protokol kesehatan satu bulan lebih,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin.

Dijelaskan, konsekuensi dari pembatasan siswa yang ikut belajar tatap muka, maka pihak sekolah harus menerapkan sistem shift. Diharapkan, belajar tatap muka seperti ini tak hanya berlangsung di 4 sekolah tapi secara bertahap diterapkan di 312 SD-SMP se-Samarinda.

Sebaliknya, untuk tingkat SMK dan SMA, belajar tatap muka belum diterapkan. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Anwar Sanusi. Namun untuk SMK yang sedang melakukan ujian praktik, belajar tatap muka diizinkan tapi dengan tetap menerapkan prokes ketat.

TERTARIK DENGAN ALL NEW PCX, KLIK DI SINI

“Uji kompetensi di SMK terjadwal. Sehari antara 5-10 anak, dan dengan prokes ketat. Kalau SMA sampai sekarang belum ada belajar tatap muka atau masih belajar online,” kata Anwar Sanusi.

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 42 Samarinda, Rizal mengatakan, Pembelajaran Tatap Muka menjadi harapan orang tua siswa SMP Negeri 42 Berambai. Latar belakang pendidikan orang tua dan akses internet menjadi alasan mereka meminta PTM.

Dikatakannya, setiap rombel hanya diisi 50 persen jumlah siswa. Proses belajar ini terbagi ke dalam dua shift. Masing-masing shift berdurasi pertemuan hanya dua jam. “Karena di Berambai ini daerah terpencil dan tidak ada yang sakit Covid-19, makanya orang tua itu menginginkan harus tatap muka. Kita di sekolah ini menginginkan tatap muka juga karena jaringan tidak ada,” ungkapnya kepada wartawan.

Pembelajaran tatap muka hari pertama ini langsung ditinjau Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi. Mantan Sekprov Kaltim ini melihat praktik penerapan protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka sekaligus melihat raut wajah para siswa yang riang.

“Kita bersyukur, hari pertama pembelajaran tatap muka ini berjalan lancar. Sekolah mengatur giliran rombongan belajar atau rombel agar tidak terjadi kerumunan. Protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin. Anak-anak happy, guru happy, orang tua happy, kita semua happy, tubuh imun, Covid-19 putus,” pungkas Rusmadi. (rin/prs)

KLIK INI, CATERING TERBAIK DI BONTANG

BUTUH KACAMATA ? KLIK INI

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img