spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ratusan Masyarakat Kubar Ikuti Makan Bekerobok Besela di Festival Melayu Gemeoh

KUTAI BARAT – Pada hari ke-4 perayaan hari jadi Kecamatan kota Melak yang ke-222, Rabu (11/10/2023) sekitar pukul 10.00 Wita, terlihat ratusan warga masyarakat Kutai Barat di Kecamatan Melak mengikuti event tahunan Festival Melayu Gemeoh.

Untuk diketahui, hadirnya ratusan warga masyarakat Kutai Barat di Kecamatan Melak,guna mengikuti acara “Makan Bekerobok Besela”, yang disebut dalam bahasa daerah Kutai.

“Ratusan warga masyarakat diundang secara langsung oleh pihak panitia festival Melayu Gemoeh untuk bersama – sama dalam mencicipi makanan khas melayu dengan cara makanan dihampar panjang diatas daun pelepah pisang. Kemudian peserta duduk bersila dengan duduk berhadap hadapan ,ini yang disebut ,makan Bekerobok Besela.

Kegiatan ini dalam rangka kemeriahan Festival Melayu Gemeoh. Acara tersebut dipusatkan dii Simpang Tiga Tambak Malang, Kelurahan Melak Ulu Kecamatan Melak Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur.

Mewakili Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Asisten III bidang Administrasi Umum, Sahadi menyebutkan, bahwa dengan adanya momentum festival kearifan lokal ini jangan sampai tidak teruskan dan terkontaminasi dengan budaya luar.

“Acara ini merupakan muatan lokal, saya pikir ke depannya perlu kita teruskan, karena adat budaya tradisi seperti ini memang langka”, ujarnya Asisten tiga Sahadi kepada MediaKaltim di Melak, Kamis,(12/10).

Oleh karena itu, lanjut Sahadi, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Camat Melak dan seluruh masyarakat yang telah melaksanakan kegiatan ini. Karena ini sangat penting sekali selain menampilkan ragam budaya, juga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kutai Barat Yuyun Diah Setiorini mengungkapkan, dengan digelarnya event budaya (Festival Melayu Gemeoh) yang dimiliki oleh Kutai Barat. Dapat terus dipromosikan ke tingkat nasional bahkan internasional.

“Mari tetap semangat mengembangkan pariwisata seni dan budaya di Kabupaten Kutai Barat. Semoga kegiatan festival Melayu 2023 dapat berjalan dengan baik dan lancar”, ungkapnya.

Terpisah, Camat Melak M. Mauliddin Said selaku ketua panitia Festival melayu,dia menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh masyarakat Kecamatan Melak yang telah berpartisipasi dalam festival bekerobok besela ini.

“Selamat menikmati semua makanan-makanan melayu, tidak ada kari, tidak ada bistik, semua makanan melayu yang kita suguhkan. Mulai jukut seluang, jukut patin, baong, sangga cabe baong dan segala macam lainnya”, ujarnya.

Camat menjelaskan, bahwa makan bekerobok besela ini merupakan dalam rangkaian, bentuk wujud syukur terhadap keamanan dan kenyamanan berbagai suku di Kecamatan Melak. Yang mana di Kecamatan Melak sendiri ada sebanyak 17 suku penghuni.

“Dengan festival melayu gemeoh, kami rangkum, kami satukan, satukan hati dan langkah untuk bagaimana membangun melak lebih maju kedepan. Harapan saya kita kondusif, kita bersatu untuk mewujudkan Kecamatan Melak hebat ke depannya,” katanya.

M. Mauliddin Said menambahkan lagi, bahwa festival Melayu digelar selama delapan hari,terhitung dari tanggal 9 – 16 Oktober 2023. Diisi berbagai kemeriahan dengan menggelar Lomba Fashion Melayu, Lomba Pidato Bahasa Melayu, Lomba Perahu, Lomba Baca Puisi, Lomba Race Ketinting, Lomba Tari Jepen dan Festival Makan Bekerobok.

Pewarta : Ichal
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img