spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ratusan Jiwa Jadi Korban Banjir di PPU, Perlu Ada Normalisasi Sungai

PENAJAM PASER UTARA – Disebabkan hujan deras selama 2 hari terakhir, banjir di kawasan pemukiman di dua desa di Penajam Paser Utara (PPU) terjadi. Akibatnya, puluhan rumah dan ratusan jiwa menjadi korban.

Hujan dengan intensitas lebat mulai Kamis (2/5/2024) hingga hari ini, Jumat (3/5/2024) sejak subuh hingga siang hari terjadi merata hampir di seluruh wilayah di Benuo Taka. Peningkatan kapasitas air sejalan terjadi. Terparah terjadi di Desa Api-Api Kecamatan Waru dan Desa Labangka Kecamatan Babulu.

Terdata oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, ada 10 rumah dengan 10 kepala keluarga (KK) dengan 45 jiwa di RT 1 Desa Labngka menjadi korban. Di Desa Api-Api lebih parah, total ada  67 rumah di RT 1, 2, 3, 4, 5, 7 dan RT 8 dengan 69 KK berisi 234 jiwa yang terdampak.

Hujan dengan intensitas yang cukup tinggi terjadi pada pukul 06.30 Wita hingga pukul 10.00 Wita di daerah Desa Labangka mengakibatkan meluapnya air ke rumah-rumah warga.

“Secara visual hujan Lebat terjadi di Desa Api-Api pada hari Jumat, 03 Mei 2024 sekira pukul 05.00 Wita hingga pukul 11.00 Wita mengakibatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) irigasi meluap dan berdampak pada naiknya tinggi muka air pada rumah warga yang berada pada area rendah dan sekitar bantaran sungai,” tulis laporan Kepala Pelaksana BPBD PPU, Sukadi Kuncoro.

Dampak banjir terjadi dengan ketinggian beragam. Di Desa Labangka tinggi muka air (TMA) di halaman rumah berkisar 100 sentimeter sampai 150 sentimeter dan TMA di dalam rumah berkisar 20 sentimeter hingga 50 meter.

Sementara untuk di Desa Api-Api, TMA mencapai 60 sentimeter hingga 90 sentimeter di halaman rumah. Untuk TMA di dalam rumah berkisar di 30 sentimeter. Banjir juga diketahui menggenangi ratusan meter Jalan Lintas Kaltim.

Dalam penanganannya, Tim gabungan yang terdiri dari BPBD PPU, TNI/Polri, Dishub PPU, DPKP, Satpol PP PPU hingga pemerintah desa dan masyarakat langsung turun ke lapangan lengkap dengan armada ke dua lokasi tersebut. Untuk melakukan pendataan dan identifikasi di wilayah terdampak. Juga melakukan pendistribusian logistik kepada korban terdampak.

Kondisi air mulai surut sekira pukul 14.00 Wita. Sementara di Desa Api-Api TMA baru turun sekira pukul 15.00 Wita.

Lebih lanjut, bencana banjir yang terjadi di dua wilayah ini bukan yang pertama kali terjadi. Diketahui, hampir setiap tahun saat memasuki musim penghujan, hujan dalam intensitas lebat hingga terjadi dalam waktu lama kerap mengakibatkan ketinggian air meluap.

Dari pemantauan di lokasi kejadian, BPBD PPU menyarankan penanganan lebih lanjut untuk dilakukan pembenahan saluran air di sekitar kawasan banjir tersebut. “Perlunya dilakukan normalisasi dan pembersihan aliran sungai di sekitar lokasi banjir,” tutup Kuncoro.

Pewarta : Robbi Syai’an
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img