spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pokdarwis Desa Pela “Banjir” Penghargaan, Terbaru Kalpataru Award

TENGGARONG – Torehan prestasi kembali dibukukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bakayuh Baumbai Bebudaya, Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun. Dalam bulan ini saja, dipastikan akan mengantongi 3 penghargaan sekaligus. Dua ditingkat nasional dan 1 tingkat provinsi.

Tiga penghargaan akan diterima dalam hari yang sama pula, yakni pada Kamis (15/6/2023). Yakni di Jakarta, tepatnya di Grand Atrium Mall Kota Kasablanka dan di  Hotel Mercure Samarinda.

Di Jakarta untuk menerima penghargaan Tourism Entrepreneurial Marketing Awards (TEMA) 2023. Untuk raihan Kategori Local Community Empowerment dengan predikat Silver dan Kategori Digitalization dengan predikat Bronze. Sementara untuk di Samarinda untuk menerima Penghargaan Kalpataru dari Kaltim 2023, dengan Kategori Penyelamat Lingkungan.

“Kita kan tahun 2022 itu dapat Kalpataru tingkat kabupaten, kemudian dilaporkan ke provinsi bahwa yang dapat Kalpataru (untuk) penyelamat lingkungan Desa Wisata Pela dengan Pokdarwisnya,” ujar Ketua Pokdarwis Bakayuh Baumbai Bebudaya, Alimin.

Total sebanyak 2 orang dari kepanitiaan yang datang ke Desa Pela, bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar, dalam hal penjurian. Untuk melihat langsung kondisi Desa Pela saat ini.

BACA JUGA :  Rilis Tim dan Jersey, Kartanegara FC Diperkuat Eks Persija Jakarta dan Persib Bandung

Ada beberapa indikator yang menjadi poin penting dari Desa Pela, hingga mendapatkan penghargaan tersebut. Diantaranya pokdarwis berkomitmen penuh terkait pelestarian lingkungannya, dengan menyiapkan program penanaman pohon. Program desa ramah lingkungan dan konservasi Pesut Mahakam di Desa Pela.

Bahkan sudah menyiapkan regulasi berupa Peraturan Desa (Perdes) Nomor 2 tahun 2018 tentang larangan alat tangkap nelayan yang kurang ramah lingkungan. Nelayan di kawasan Desa Pela tak lagi diperkenankan menangkap ikan menggunakan setrum ataupun bom ikan.

Selain itu, juga menjalin kerjasama dengan Yayasan Konservasi RASI (Rare Aquatic Species of Indonesia) yang fokus dalam melindungi Pesut Mahakam yang mulai menyusut jumlah populasinya. Tak sekedar melindungi saja, pengunjung pun bisa mendengar surmara Pesut Mahakam asli. Dengan menggunakan alat yang didapat dari bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Hulu Mahakam (PHM), disiapkan oleh Desa Wisata Pela di Museum Nelayan.

“PHM yang selama ini mensupport konservasi Pesut Mahakam. Jadi penghargaan yang kita terima itu tidak lepas dari kontribusi dari PHM,” lanjutnya.

BACA JUGA :  PNS Tergantung di Taman Ulin Dipastikan Bunuh Diri

Proses panjang pun dilakukan pokdarwis bersama Desa Wisata Pela hingga berhasil mendapatkan penghargaan Kalpataru Award tingkat Kaltim. Sejak pokdarwis dibentuk pada 2017, langsung konsentrasi terkait pelestarian lingkungannya. Seperti tahun 2018 yang menggelar lomba memungut sampah, baik di sungai maupun di sekitar rumah. Belum lagi program penanaman pohon, pembersihan lingkungan.

“Rangkaian lomba ini dari DLHK Kukar sudah menilai kita dari sejumlah kegiatan,” urainya.

“Harapannya di tahun 2024 kita bisa ikut kalpataru tingkat nasional untuk kategori penyelamatan lingkungan. Nanti kita akan koordinasi dengan DLHK Kukar dan Kaltim cara bisa ikut ke tingkat nasional,” tutup Alimin. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img