spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pj Gubernur Kaltim Tegaskan Pemprov Komitmen Turunkan Angka Stunting

TENGGARONG— Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, saat menghadiri acara Monitoring dan Evaluasi (Monev) Stunting di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Kamis, (28/3/2024) mengkhawatirkan tentang kenaikan angka stunting di Kalimantan Timur. Dari paparan data Survei Status Gizi di Indonesia (SSGI) rilisan Kementerian Kesehatan, setidaknya tahun 2023 angka stunting naik sebesar 1,1 persen.

Jika merujuk pada data pada tahun 2021 yang mana kasus stunting berada di angka 22,8 persen, pada tahun 2023 angka itu naik ke 23,9 persen. Tentu ini mengkhawatirkan, mengingat penurunan angka stunting merupakan salah satu fokus pemerintah. Sementara untuk tahun ini ditargetkan ada penurunan sebesar 14 persen.

“Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6 persen, sementara target yang ingin dicapai adalah 14 persen pada 2024. Di mana pada 2019 mencapai 27,6 persen dan di 2023 turun menjadi 21,6 persen. Dan pada 2024 kita telah mentargetkan capaian penurunan stunting mencapai 12,83 persen,” sebutnya.

Pemerintah Provinsi sendiri, kata Akmal, telah menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka stunting. Dengan merancang program-program merancang program-program yang terintegrasi dan berkelanjutan, yang melibatkan semua pihak terkait, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, tenaga kesehatan, hingga masyarakat luas.

Ia juga menguraikan bahwa pemerintah provinsi telah menurunkan anggaran APBD pada tahun 2024 untuk melakukan 8 aksi konvergensi dan menetapkan lokus prioritas penurunan stunting secara berjenjang.

Adapun 8 aksi tersebut ialah, aksi analisis situasi, penyusunan rencana kerja kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi, rembuk stunting, Peraturan Bupati/Wali Kota tentang peran desa, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting dan terakhir review kinerja tahunan.

Pj Gubernur juga mengajak semua kalangan untuk bisa berkolaborasi dalam menurunkan angka stunting di Kalimantan Timur. Ia menekankan untuk dapat bersatu entah dari pemerintah provinsi maupun kota hingga masyarakat. Semua itu untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Kalimantan Timur.

“Terakhir, saya ingin mengingatkan kita semua bahwa anak-anak adalah investasi terbaik kita. Mari kita berjuang bersama-sama, bukan hanya untuk masa kini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik. Dengan tekad dan kerja keras kita, saya yakin kita dapat mencapai tujuan kita, yaitu Indonesia yang bebas dari stunting,” tutupnya. (ADV/ Dinkes Kaltim)

Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img