spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peringati Hari Puisi Nasional, Komunitas Sehatap Samarinda Gelar Malam Chairil Anwar

SAMARINDA – Hari Puisi Nasional diperingati setiap 28 April yang juga merupakan tanggal kematian penyair kondang, Chairil Anwar. 75 tahun telah berlalu, penyair yang mati muda itu kini menjadi pemeran utama dari perjalanan kesusastraan Indonesia.

Memperingati hal tersebut, Komunitas Sahatap Samarinda berkolaborasi dengan komunitas literasi lainnya, menggelar malam Chairil Anwar dengan tema “Menyala dalam Karya” yang berlangsung di lantai 4 Cafe Satujuan,  Jalan DI Panjaitan, Samarinda.

Dengan rentetan acara seperti pembacaan puisi, musikalisasi puisi serta diskusi yang diisi oleh sastrawan Dadang Ari Murtoni beserta cendikiawan Unmul, Dahri Dahlan.

“Tujuan acara ini untuk memperkenalkan kembali sosok Chairil Anwar. Selama ini orang mengenal Chairil yang tengil, tapi kami mau mencoba melihat dari sisi pengkaryaannya,” kata Tantra, salah satu pihak penyelenggara.

Bagi Tantra, perlu adanya pengkajian ulang mengenai sosok Chairil bagi generasi muda hari ini. Chairil merupakan sosok yang tekun dan gigih dalam berkarya, bukan hanya seorang yang nakal seperti yang dikenal dengan kebohemiannya.

“Karena Chairil itu menarik, apalagi dengan antusiasme teman-teman ini. Nah, rindu gitu loh, Samarinda itu rindu ternyata. Acara-acara kita berkesenian, bersastra itu sangat rindu,” lanjutnya.

Kesusastraan di Samarinda memang belum begitu dikenal, Tantra sendiri mengakui jarang ada event-event sastra yang ada di Samarinda. Melalui momen hari puisi nasional ini, Tantra berharap para pembaca maupun penulis di Samarinda dapat lebih bijak dalam berkarya maupun dalam membaca.

“Semoga setelah ini teman-teman bisa lebih bijak dalam berkarya dan lebih bijak dalam mengolah informasi,” pangkasnya.

Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img