spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peringatan Hari Otonomi Daerah, Sekda Kaltim Tergetkan Hilirisasi Tahun 2045

SAMARINDA – Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-28 dilaksanakan pada hari ini, Kamis (25/4/2024), di Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jalan  Gajah Mada, Samarinda. Dalam peringatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, menekankan mengenai penguatan di beberapa sektor kelokalan.

Beberapa bidang di daerah diharapkan mampu bergerak secara mandiri. Sehingga membangun kekuatan dari sumber-sumber pendapatan daerah.

“Saat ini misalnya Provinsi Kaltim dalam struktur pendapatan kita, posisi pendapatan daerah strukturnya sudah sedikit lebih tinggi dari dana bagi hasil. Di 2045 kita sudah membuat perencanaan, sebuah komitmen bahwa nanti share ekonomi Kaltim tidak lagi bergantung pada sektor ekonomi yang tak terbarukan, pertambangan. Jadi kalau sekarang itu 40 sampai 60 persen itu masih sektor pertambangan dan mineral, tapi nanti 2045 manufaktur itu meningkat porsinya dari 20 persen menjadi 40 persen,” jelas Sri Wahyuni.

Penargetan di tahun 2045 merupakan bagian dari upaya hilirisasi. Menyiapkan produk daerah sebagai pendapatan utama jelas lebih menguntungkan daripada harus terus terpaku dengan sumber daya alam yang tak terbarukan.

“Ini menjadi salah satu upaya kita untuk hilirisasi. Meningkatkan kemandirian daerah melalui hilirisasi dan industri. Jadi tidak tergantung dengan sumber daya alam tak terbarukan,” lanjutnya.

Pada upacara hari Otda ke-28, Sri Wahyuni, bertugas sebagai inspektur upacara yang dihadiri oleh Danrem 091/ASN Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo dan perwakilan Forkopimda Kaltim, serta segenap jajaran pimpinan dan pejabat administrator perangkat daerah Pemprov Kaltim.

Sri Wahyuni juga membacakan amanat dari Menteri Dalam Negeri dengan tema “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Yang Sehat.”

“Tema ini dipilih untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab dan kesadaran seluruh jajaran pemerintah daerah akan amanah serta tugas untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di tingkat lokal serta mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang,” terang Sri Wahyuni.

Pemprov akan tetap melakukan pembangunan dengan terus memperhatikan dampak lingkungan, pemanfaatan sumber daya dan APBD yang tepat sasaran. Semua itu demi target terciptanya penguatan otonomi daerah, khususnya di Kalimantan Timur.

Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R

16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img