BALIKPAPAN— Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Jaya Mualimin menerangkan bahwa saat ini harus ada inovasi melalui teknologi yang dapat diaplikasikan dalam pelayanan mutu kesehatan. Untuk itu, dirinya mengharapkan adanya dukungan dari pihak-pihak terkait dalam upaya peningkatan pelayanan.
“Salah satunya adalah penguatan sistem kesehatan, termasuk pemenuhan dan peningkatan daya saing yang difokuskan pada efisiensi penyediaan obat dan vaksin dengan mengutamakan kualitas produk serta penguatan sistem logistik farmasi secara realtime berbasis elektronik,” jelas Jaya dalam acara pertemuan penyusunan rencana kebutuhan obat di Balikpapan pada Rabu (26/3/2024).
Merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020–2024, memberikan salah satu 3 arah kebijakan di bidang kesehatan yaitu meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta.
Jaya Mualimin juga menyinggung bahwa pemerintah pusat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan termasuk pasokan obat program kesehatan dan stok penyangga (buffer stock) memadai, serta memastikan keamanan, efikasi dan kualitasnya. Sedangkan pemerintah daerah berperan dalam menjamin ketersediaan obat pelayanan dasar dan rencana kebutuhan obat sesuai daerahnya.
“Untuk itulah saya sangat mendukung acara ini, yang nantinya dapat mendukung pengelolaan pelayanan kesehatan baik dari aspek koordinasi maupun kepentingan monitoring atau pemantauan data yang dilaksanakan secara terpadu, terencana dan akurat dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi pimpinan dalam mengambil keputusan,” jelasnya.
Acara tersebut berlangsung selama dua hari dari tanggal 26-28 Maret di Balikpapan. Kemudian diharapkan saat selesainya acara, pelaksanaan untuk mencapai target mampu dilakukan demi meningkatkan pelayanan mutu kesehatan. Tentu juga mampu berinovasi seiring dengan kemajuan teknologi. (ADV/ Dinkes Kaltim)
Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R
