spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pemprov Kaltim Dukung Sekolah Penggerak, Tegaskan Tak Ada Rotasi Kepsek dan Guru di SMAN 1 Samarinda dan SMAN 1 PPU

SAMARINDA – Asisten Pemerintahan dan Kesra Setprov Kaltim Dr HM Jauhar Efendi mengatakan, Pemprov Kaltim siap menyukseskan program Sekolah Penggerak di Benua Etam. Program ini bertujuan memberikan motivasi bagi sekolah-sekolah di masing-masing daerah agar mampu melibatkan dan peran aktif kepala sekolah dan guru. Misal, kepala sekolah aktif monitor ke Ruang Kelas. Kemudian sesama guru selalu berkoordinasi dan berdiskusi dalam hal pembelajaran.

“Prinsipnya adalah dalam program ini, bagaimana guru dan kepala sekolah memberikan motivasi kepada siswa untuk maju. Artinya siswa dinomor satukan,” kata Jauhar Efendi didampingi Karo Kesra Setdaprov Kaltim H Andi Muhammad Ishak dan Sekretaris Disdikbud Kaltim Hj Shopia Rahmi, usai mengikuti Program Sekolah Penggerak, melalui daring yang diikuti seluruh Gubernur se Indonesia di Ruang HoB Kantor Gubernur Kaltim, Senin (1/2/2021)

Menyukseskan program ini, Pemprov Kaltim juga siap mendukung alokasi anggaran pendidikan dalam pelaksanaan Sekolah Penggerak yang saat ini di Kaltim baru dua sekolah ditetapkan Kemendikbud, yaitu SMA Negeri 1 Penajam Paser Utara dan SMA Negeri 1 Samarinda.

BACA JUGA :  Pemkab Kutim Sosialisasikan Pengelolaan Dana Hibah
Jauhar Effendi

Bahkan pemerintah daerah, sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri siap untuk tidak melakukan rotasi kepala sekolah, guru maupun tenaga administrasi di sekolah yang telah ditetapkan sebagai sekolah penggerak selama empat tahun.

“Kita harapkan pada saatnya mutu pendidikan semakin berkualitas di daerah. Apalagi program ini tidak menekankan adanya sekolah unggulan atau berprestasi. Tapi, bagaimana sekolah sebagai rumah kedua anak-anak untuk berprestasi sesuai kompetensinya, sehingga siswa merasa merdeka belajar,” ungkapnya. Harapannya seluruh sekolah negeri di Indonesia khususnya Kaltim memiliki kualitas yang sama.

Senin (1/2) kemarin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim telah meluncurkan program sekolah penggerak yang merupakan katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia.

“Sekolah penggerak adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang terdiri dari dua hal yakni sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila dan diawali dengan SDM yang unggul terutama kepala sekolah dan guru,” ujar Nadiem dalam peluncuran sekolah penggerak secara daring.

BACA JUGA :  Penutupan Citra Niaga 7 Hari, Dukung Usaha Anak Muda, Sekkot: Hukuman Tak Menerapkan Protokol Kesehatan

Gambaran akhir sekolah penggerak secara umum, lanjut Nadiem yakni hasil belajar diatas level yang diharapkan, lingkungan yang belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan, pembelajaran berpusat pada murid, dan refleksi diri dan pengimbasan yaitu perencanaan program dan anggaran berbasis refleksi diri, refleksi guru dan perbaikan pembelajaran terjadi, dan sekolah melakukan pengimbasan.

Program sekolah penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. “Program ini merupakan program kolaborasi antara Kemendikbud dengan Pemda yang mana komitmen Pemda menjadi kunci utama,” tambah Nadiem.

Intervensi dilakukan secara holistik mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan Pemda.Sekolah Penggerak memiliki ruang lingkup yang mencakup seluruh kondisi sekolah, tidak hanya sekolah unggulan saja tapi juga sekolah swasta dan negeri.

Pendampingan dilakukan selama tiga tahun ajaran dan sekolah melanjutkan upaya transformasi secara mandiri. “Program dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi sekolah penggerak,” kata dia lagi.

Dalam waktu tiga tahun, sekolah penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri atau swasta di seluruh tahap untuk bergerak satu atau dua tahap lebih maju. Tingkatan tertinggi adalah tahap empat yang mana sekolah menjadi sekolah yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan, berpusat pada murid, perencanaan program dan anggaran berbasis refleksi diri, refleksi guru dan perbalikan pembelajaran terjadi, dan guru dan kepala sekolah melakukan pengimbasan.

BACA JUGA :  Upaya Peningkatan Literasi Masyarakat, Perpusnas RI Gelar Gerakan Indonesia Membaca di Kaltim

Dalam kesempatan itu, Nadiem mengatakan bahwa sekolah Penggerak pukanlah sekolah unggulan, tidak mengubah input, mengubah proses, dan meningkatkan kapasitas SDM.

Program sekolah penggerak terdiri dari lima intervensi yakni penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, digitalisasi sekolah, dan pendampingan konsultatif dan asimetris. (red)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img