BONTANG – Program vaksinasi Covid-19 terus dijalankan Pemkot Bontang. Dari beberapa sasaran, sebagian memenuhi target, sebagian lagi belum memenuhi target. Hal tersebut tergambar dalam monitoring dan evaluasi (monev) vaksinasi Covid-19 di Pendopo Rumah jabatan Wali Kota Bontang, (11/6/2021).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, dr Bahauddin mengatakan, cakupan vaksinasi yang telah mencapai target dan tidak ada yang tertunda, hanya dari kelompok tenaga medis. Bahauddin membeberkan, dari 1.895 orang yang ditargetkan, dosis pertama sudah mencapai 2.525 orang, dan dosis kedua 2.318 orang. Berbeda halnya dengan kelompok lanjut usia (lansia). Dari 11.480 yang ditargetkan, hanya 3.086 yang ikut vaksin dosis pertama, atau hanya 30 persen. Sementara vaksinasi dosis kedua, sebanyak 2.474 orang.
Begitu juga halnya dengan kelompok pedagang di dua pasar induk Bontang. Partisipasi para pedagang di Taman Rawa Indah (Tamrin) pada vaksinasi tahap I, dari target 1.128 pedagang, baru 128 pedagang yang divaksin atau sekitar 11,35 persen dari target. Sedangkan di Pasar Telihan, dari target 300 pedagang, baru 134 pedagang yang divaksin atau sekitar 44,67 persen dari target. “Kita harus berkolaborasi untuk mempercepat vaksinasi sesuai dengan target,” terangnya.
Adi Permana, Juru Bicara Satgas Covid-19 Bontang menambahkan, kendala yang terjadi di lapangan salah satunya kekhawatiran warga bahwa vaksinasi covid mengandung tripsin babi. Informasi tak benar soal vaksin
Astrazeneca ini, membuat warga takut dan menolak divaksin. Padahal kata Adi, Bontang hanya menggunakan vaksin jenis sinovac dan itu dipastikan keamanan serta kehalalannya. Disisi lain, sikap apatis warga yang lebih memilih menjaga lapak dagangannya ketimbang ikut vaksin, juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. “Nantinya kami akan bekerjasama dengan pihak UPT Pasar untuk mengumpulkan pedagang dan memberikan sosialisasi yang baik agar capaian target bisa terpenuhi,” tandasnya. (bms)
