spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Meraba Potensi Ekraf Kaltim, Sumbang 5,6 Persen PDRB Tahun 2023 Meski Dinilai Belum Memuaskan

SAMARINDA— Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur kembali menyoroti ekonomi kreatif (ekraf) sebagai sektor yang ingin dioptimalkan. Dari 17 sub-sektor, Kaltim memiliki 4 yang diprioritaskan. Di antaranya adalah kuliner, kriya, game/aplikasi dan seni pertunjukan. Melalui Komite Ekonomi Kreatif Kaltim, Dinas Pariwisata berharap akan adanya peningkatan di tahun 2024-2025 nanti.

Diketahui, berdasarkan nilai PDRB Ekraf Kaltim tahun 2023 mencapai angka Rp 29,43 triliun atau naik 2,11 persen dibandingkan 2022. Kemudian, kontribusi PDRB Ekraf terhadap perekonomian Kaltim 2023 mencapai 5,61 persen. Sedangkan secara Nasional, Ekraf berhasil mencapai angka 7,9 persen. Harapannya nanti Ekraf Kaltim mampu  menyamai pencapaian Nasional.

Untuk itu, Wakil Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kaltim, Erwiantono Surip menuturkan bahwa masih banyak pelaku Ekraf di Kaltim yang perlu mendapatkan pemahaman yang baik mengenai asas legalitas Ekraf. Kemudian juga masalah di lapangan adalah lemahnya model bisnis dan membaca hukum menjadi PR Ekraf Kaltim.

“Selain itu juga insfrastruktur di lapangan belum terpenuhi sehingga ini menjadi tantangan ekraf di Kaltim,” ujarnya.

BACA JUGA :  “Magnet” UAS Tarik Ratusan Masyarakat Padati Islamic Center Samarinda

Lebih jauh pria yang biasa disapa Erwin itu menekankan perihal pentingnya storytelling untuk setiap produk Ekraf yang ada di Kalimantan Timur. Bagi Erwin, story atau cerita di balik produk itulah yang akan menarik minat wisatawan atau peminat Ekraf.

“Storytelling itu penting dan perlu, sedangkan di Kaltim ini kita belum menemukan storytellingnya,” lanjut Erwin.

Di sisi lain, Restiawan Baihaqi selaku Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata juga menyoroti perihal kuliner khas Kalimantan Timur. Ia merasa bahwa selama ini tamu yang datang ke Kaltim selalu mencari makanan khas, namun saat malam atau saat dibutuhkan, pihaknya selalu kebingungan memenuhi permintaan makanan khas tersebut.

“Belum ada pelaku kuliner yang siap untuk makanan yang beridentitas khas Kalimantan Timur. Ada di salah satu hotel namun itupun harganya mahal,” jelasnya.

Tentu Dinas Pariwisata Kaltim akan terus melakukan pembenahan di sektor Ekraf, maka Dispar akan terus melakukan perbincangan untuk melihat kendala Ekraf bersama Komite Ekraf Kaltim.

Fokusnya adalah mengembangkan sub-sektor yang ada untuk menunjang sisa dari sub-sektor yang lain. Dengan angka 5,6 persen, harapannya di tahun ini dan tahun depan, Ekraf bisa mencapai target di angka 7 persen. Untuk itu Erwin mengira sudah saatnya Ekraf kaltim berkolaborasi hingga bisa berjalan lebih cepat bersama-sama.

BACA JUGA :  Diduga Mabuk, Pria Bawa Sajam Ancam Warga Samarinda

“Kalau mau jalan cepat berjalanlah sendiri, kalau mau berjalan lebih jauh berjalanlah bersama. Sekarang saatnya Ekraf Kaltim berjalan lebih cepat dan jauh, dengan saling berkolaborasi,” pungkas Erwin.

Pewarta: Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img