spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Melihat Perjalanan Tetua Mahulu Lewat Boven Mahakam

UJOH BILANG – Dua buah layar besar terpampang di Alun-alun Ujoh Bilang. Di layar itu ditampilkan berbagai foto yang dirangkai menjadi sebuah film dokumenter berjudul Boven Mahakam. Film itu dibuat oleh Christian Oesterheld, dosen berkebangsaan Jerman yang mengajar di Universitas Internasional Mahidol, Thailand.

Film diputar di Alun-alun Ujoh Bilang, Selasa, 13 Desember 2022. Ratusan warga Mahulu yang memadati lokasi pemutaran film antusias. Sepanjang 40an menit durasi film, penonton tak berdiri dari tempat duduk. Mereka begitu takjub dan terharu serasa dibawa melihat peradaban nenek moyang Mahulu di masa lalu.

Secara langsung mereka melihat arsip foto kehidupan keseharian beberapa sub etnis Dayak di hulu Sungai Mahakam di masa lampau. Termasuk foto sejarah masuknya misi gereja katolik pertama di Kampung Laham hingga orang Dayak asal Mahulu yang pertama kali tiba di puncak bersalju Gunung Trikora 1913 di Papua.

Film dokumenter berisi berbagai foto perjalanan dan catatan antropolog fisik, etnografer sekaligus dokter berkebangsaan Belanda bernama Nieuwenhuis di Hulu Mahakam. Sepanjang hidupnya, Nieuwenhuis telah 3 kali menjelajah hutan dan permukiman di Pulau Kalimantan.

Ekspedisi pertama, pada tahun 1893 1894 di hulu Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Sedangkan ekspedisi kedua berlangsung 1896 sampai 1897, dan ekspedisi ketiga tahun 1898 – 1900 berlangsung di permukiman hulu Sugai Mahakam yang kelak menjadi Kabupaten Mahakam Ulu di era modern.

Keseluruhan catatan perjalanan Nieuwenhuis ini kemudian dicetak dalam sebuah buku berjudul “Di Pedalaman Borneo”.

Christian Oesterheld menyampaikan, bahan dokumentasi pembuatan film dokumenter Boven Mahakam bukan hanya didapat dari hasil catatan perjalanan Nieuwenhuis, tapi juga catatan rekan Nieuwenhuis lainnya J.P.J Barth. Beberapa arsip itu ia dapatkan di sejumlah museum di Indonesia dan Belanda.

Christian Oesterheld begitu senang ketika didorong Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh menayangkan video dukumenter Boven Mahakam. Pria yang lumayan fasih 4 bahasa termasuk Bahasa Dayak Benuaq ini, sependapat akan pesan Proklamator Indonesia Presiden Soekarno. Jangan pernah melupakan sejarah. Apalagi, banyak periode sejarah Mahulu yang belum banyak ditulis.

“Kita tidak akan memahami situasi masa ini jika kita tidak mempelajari dan memahami sejarah,” ujar Christian Oesterheld yang mengaku film Boven Mahakam belum rampung.

Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh juga sependapat. Pemutaran film ini sebagai wahana sekaligus tapak tilas kabupaten termuda di Kaltim yang pada 14 Desember 2022 berusia 9 tahun.

“Jangan sampai generasi muda tidak mengetahui sejarah tanah kelahiran sendiri,” ujar Bupati Bonifasius pada malam pemutaran film Boven Mahakam.

Bupati menambahkan, Pemkab Mahulu sedang berdiskusi dengan Christian Oesterheld untuk menjajaki peluang kerja sama penelitian antropologi dan kajian sejarah Boven Mahakam. Langkah ini ia nilai penting agar masyarakat Mahulu memiliki dokumentasi sejarah nenek moyang.

“Harapan kita, dokumentasi yang disampaikan ini menjadi buku sejarah Mahulu mulai periode 1800an sampai sekarang,” terang Bupati Mahulu di kesempatan terpisah keesokan hari, Kamis, 15 Desember 2022 ketika menghadiri Musyawarah Adat ke-III Dewan Adat Wilayah Mahulu  (DADWMU)  di Kampung Batu Majang.

Dalam kesempatan itu, Bupati Bonifasius turut mengapresiasi kerja keras DADWMU melestarikan adat dan budaya lewat sejumlah karya tulis. Salah satunya, penerbitan kamus bahasa Dayak dan Kitab Hukum Adat Dayak Mahakam Ulu.

Kitab setebal 367 halaman ini memuat aturan adat yang mengatur hubungan antar-manusia, manusia dan alam yang baik serta aturan adat masing-masing suku yang bermukim di Kabupaten Mahakam Ulu.

“Apa yang diatur dalam kitab hukum adat itu mengatur perilaku kehidupan yang baik. Bagaimana kita berkolaborasi dengan sesama warga Kabupaten Mahakam Ulu,” jelas bupati. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img