TENGGARONG – Setelah menjalani beberapa rangkaian, Desa Pela resmi masuk dalam 8 besar desa wisata setelah mengungguli 39 desa lainnya yang masuk dalam Jaringan desa Wisata Indonesia (Jadesta).
Karenanya, Desa Pela pun berkesempatan mengikuti Best Tourism Village (BTV) 2023 yang diselenggarakan oleh World Tourism Organization (UNWTO).
Sekedar informasi, 47 desa yang masuk dalam Jadesta, merupakan desa wisata yang sudah menjalani sertifikasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Pasca dipilih menjadi 8 besar, Desa Pela akan melakukan perbaikan sejumlah kembali ke Kemenparekraf, sebelum secara resmi mendaftarkan diri di BTV 2023. Salah satunya melalui zoom meeting langsung dengan Kemenparekraf pada Jumat (23/6/2023).
“Jadi 8 desa di Indonesia, termasuk Desa Pela mewakili lomba di tingkat internasional,” ungkap Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis Bakayuh Baumbai Bebudaya, Desa Pela, Alimin.
Untuk Desa Pela sendiri, akan lebih menonjolkan dan memperkuat pariwisata di sektor pelestarian lingkungan dan konservasi Pesut Mahakam. Hewan endemik asli Kalimantan.
Nantinya ada 2 kategori penghargaan yang disiapkan dalam BTV 2023. Yakni BTV by UNWTO Label dan BTV by UNWTO Upgrade Programme. Banyak keuntungan jika masuk dan terpilih maka akan jadi bagian BTV by UNWTO Network. Hingga dikenal secara global melalui komunikasi dan jangkauan UNWTO.
Tahun 2021 salah satu desa di Yogyakarta yang berhasil meraih penghargaan tingkat internasional tersebut. 3 desa pada tahun 2022, dan pada tahun 2023 inilah Desa Pela berupaya meraih penghargaan BTV 2023. “Jadi itu diseleksi lagi dari beberapa negara. Alhamdullilah kita masuk 8 besar. Dan mewakili Kaltim atau satu-satunya perwakilan Kalimantan,” tutup Alimin. (afi)
