spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kontraktor Siap Tindaklanjuti Keluhan Pedagang Wiskul

PASER – Kontraktor pembangunan Kawasan Wisata Kuliner (Wiskul) Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot turut angkat bicara menyikapi keluhan pedagang setempat atas kerusakan booth kontainer.

Sejatinya, Wiskul Sungai Tuak, yang baru diresmikan pada Maret 2023 lalu itu, disebut sudah sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diterima pelaksana kegiatan. Sehingga menurutnya, tidak ada ketidaksesuaian yang dilakukan saat pengerjaan.

“Kalau berdasarkan RAB saat kami terima untuk dikerjakan memang lantai atas kontainer yang bertingkat itu keterangannya menggunakan plywood,” kata Kontraktor, Khairul, saat ditemui.

Untuk diketahui, sebulan setelah diresmikan atau sejak April 2023 lalu, booth kontainer telah banyak kerusakan. Antara lain, seperti tempias air hujan, bagian atap yang berbahan plywood mulai hancur atau rusak.

Kondisi ini membuat pedagang khawatir. Dari 60 booth kontainer, 40 di antaranya bertingkat atau dua lantai. Menanggapi hal itu, pihaknya siap melakukan perbaikan meski tidak disediakan anggarannya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser.

“Kalaupun perlu diperbaiki kita siap memperbaikinya,” tegasnya.

Khairul menjelaskan, pembangunan kawasan yang menelan Rp 4,5 miliar itu sempat mengalami keterlambatan pengerjaan hingga 15 hari. Hal itu diakibatkan akses pengangkutan material yang terhambat karena ada perbaikan jembatan kala itu.

Kendati begitu, ia menjamin bahwa konstruksi bangunan tetap sesuai dengan perencanaan. Adapun menyikapi keluhan pedagang, akan ditindaklanjuti sebagai bentuk kepedulian sesama terhadap Wiskul Sungai Tuak.

“Inisiatif dari kami nanti untuk perbaikannya. Karena kita sama-sama ingin lihat wiskul ini baik ke depannya,” sebutnya

Sebelumnya, salah seorang pedagang, mengeluhkan kondisi bangunan booth kontainer yang mengalami kerusakan. Meski belum ada korban, namun hal itu diminta untuk disikapi, seperti perbaikan lantai atap yang beralaskan plywood.

“Kami khawatir bagaimana jika kerusakan semakin parah dan akan ini akan semakin tidak membuat nyaman pembeli,” ucap Ketua Paguyuban Pedagang Wiskul Sungai Tuak, Zulkifli, Selasa (24/10/2023) malam.

Khusus bagian atap booth container yang berbahan plywood mulai bolong-bolong. Sementara di lantai 2 disediakan tempat duduk dan meja untuk pembeli. Namun kondisi yang ada sekarang ini dikatakannya sangat riskan dan mengkhawatirkan.

“Playwood ini mau sampai kapan bertahannya. Sudah menahan panas dan hujan serta orang duduk di atasnya,” sambungnya.

Sejatinya persoalan itu pernah disampaikan ke Disporapar yang awalnya secara lisan. Dikatakannya, penjual takut berjualan dengan kondisi kerusakan yang terdapat di booth kontainer berukuran 3×6 meter itu.

Karena tidak ada tindak lanjut dari penyampaian secara lisan untuk diperbaiki, pedagang kemudian bersurat yang ditujukan ke bupati Paser, DPRD Paser dan Disporapar. Alhasil dilakukan pertemuan, namun upaya itu juga tak membuahkan hasil seperti harapan pedagang.

“Kalau memang kami menganggap ini enggak kritis, kami tak segetol ini untuk dilakukan pertemuan saat itu. Ya, katanya mau diperbaiki cuma sampai sekarang tidak ada realisasinya,” keluh Zulkifli.

Karena tak ada tanda-tanda diperbaiki, tak ingin terjadi kerusakan di boot kontainer yang lebih parah, pedagang terpaksa mengeluarkan duit pribadi untuk melakukan perbaikan. Nominalnya bervariatif berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.

“Kalau ini (booth kontainer) rusak parah dan ada insiden siapa yang tanggung jawab. Jangan sampai ada korban baru diperbaiki,” ketusnya.

Padahal kata Zulkifli, pedagang yang berjualan setiap bulannya membayar retribusi yang disetorkan kepada pengelola Kawasan Wiskul Sungai Tuak. Nominalnya Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu.

“Kalau kontainer dua lantai retribusinya Rp 600 ribu per bulan. Jadi kami minta ini dapat diperbaiki,” tegas Zulkifli.

Pewarta : Bhakti Sihombing
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img