Setahun lebih setelah virus Covid – 19 menyerang Indonesia. Banyak kerugian yang ditimbulkan dari Covid – 19 ini, baik dari aspek ekonomi, sosial dan aspek lainnya. Demi menormalkan arus kegiatan di Indonesia, pemerintah berusaha melakukan perubahan di berbagai aspek demi menyesuaikan dengan kondisi pandemi yang terjadi saat ini. Pemerintah sendiri menggunakan kosakata baru yang dinamakan dengan New Normal atau Kenormalan baru.
Dilansir dari Puslitbang Kemensos, Kenormalan baru ialah membuka kembali aktivitas yang terganggu dikarenakan pandemic Covid – 19 seperti aktivitas sosial, ekonomi, dan kegiatan publik secara terbatas serta menyesuaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Salah satu perubahan dilakukan di masa sekarang ialah cara bersosial masyarakat. Di masa pandemi seperti ini masyarakat harus mengurangi aktivitas sosial secara langsung dan memaksimalkan media untuk bersosial. Hal ini dikarenakan protokol kesehatan yang ditetapkan mewajibkan kita untuk menjauhi kerumunan atau berkumpul dengan orang banyak.
Tentunya media sosial menjadi media yang digunakan dan dibutuhkan saat ini. Terjadi berbagai peningkatan pengguna dan aktivitas yang sangat signifikan di platform – platform media sosial.
Data Social-Hootsuite yang dihimpun Januari 2021 menyebutkan bahwa aktivitas internet di Indonesia meningkat 15,4 persen (27 juta orang) selama pandemi berlangsung. Sedangkan aktivitas pengguna media sosial di Indonesia meningkat hingga 6,3 persen (10 juta orang).
Salah satu platform media sosial yang mengalami peningkatan pengguna ialah Twitter. Platform yang didirikan pada 2006 di Amerika Serikat ini melaporkan bahwa terjadi lonjakan rata – rata pengguna harian 34 persen para Q2 atau kuartal 2 tahun 2020. Sedangkan atas data Statista per Juli 2021, Indonesia menempati peringkat ke enam sebagai negara dengan pengguna Twitter terbanyak.
Indonesia menjadi negara yang menggandrungi Twitter sebagai media untuk bersosial. Warganet Indonesia di Twitter merupakan individu yang lahir dari beragam budaya, suku, agama, dan ras. Dari interaksi yang berlangsung di Twitter, maka akan ada pertukaran informasi lintas budaya yang dibawa oleh masing – masing individu. Penggunaan twitter ternyata mampu menjadi jembatan terjadinya komunikasi lintas budaya.
Komunikasi budaya menurut Maletzke dalam Mulyana (2005), ialah proses bertukarnya makna serta pikiran antara orang – orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Bounded mengatakan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melaluisimbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya diantara para anggota suatu masyarakat.
Komunikasi multikultural yang terjadi didalam lingkup media sosial terutama Twitter, ialah berlaku nya norma sopan dan santun, yang dimana juga hanya beberapa masyarakat pengguna Twitter yang mengaplikasikannya dalam kesehariannya. Sebagai contoh didalam Twitter jika ada sesuatu yang viral atau ramai dibincangkan maka kebanyakan masyarakat sudah lupa akan sopan santun dalam berbahasa bahkan tidak sedikit orang yang memakai SARA dalam berkata-kata. Tidak hanya itu saja bahkan ada orang yang melakukan pengancaman melalui media Twitter berupa data pribadi dan hal-hal yang bersifat pribadi.
Namun dilain sisi juga Twitter banyak juga sisi positif, dimana banyak penggunanya membantu satu sama lain. Didalam Twitter sendiri kita bisa meningkatkan komunikasi multikultural dengan berbagaia cara, banyak dari pengguna Twitter sendiri saling membantu dan toleran terhadap satu sama lain. Melalui Twitter juga bisa mengakses informasi atau hal yang sedang trending saat ini, bahkan informasi yang didapat bisa berupa pendidikan yang banyak belum diketahui diri kita.
Twitter bisa menjanjikan sebagai suatu sarana untuk meningkatkan komunikasi multikultural. Mampu berguna sebagai penyaluran respon-respon dan kebutuhan dari berbagai kalangan masyarakat. Media Twitter bisa kita jangkau hingga keluar daerah layaknya media sosial lainnya, namun sedikit berbeda. Orang-orang lebih memilih berbagi kisah dan pengalaman nya melalui Twitter agar bisa berinteraksi satu sama lain. Dengan cara begitu orang-orang mampu mendapatkan teman baru dan terus melanjutkan hubungan.
Sebagai contoh dari akun @AndiSaifulHaq menunjukkan upaya menteri BUMN yaitu Erick Thohir dalam mendonorong kemajuan budaya bangsa. Dalam poster yang diposting menunjukkan bahwa Erick Thohir mendorong budaya bangsa melalui berbagai bidang seperti mendorong telkom dan telkomsel untuk menjadi agregator konten lokal seperti musik dan film, lalu mendorong aktivitas kebudayaan dengan menggandeng BUMN sebagai penyelenggara dan peserta, dan masih banyak bidang lainnya.
Sebagai platform media sosial tidak bisa kita pungkiri bahwa Twitter mampu menjangkau semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa, maka daripada itu perlunya pengawasan dari para orang tua untuk anak-anak agar tetap layak digunakan. Peran orang tua sangat membantu dalam perkembangan anakanya dalam penggunaan sosial media terkhusus Twitter agar terhindar dari hal yang tidak dinginkan, sebab Twitter juga punya banyak informasi yang tidak pantas bagi anak-anak.
Dari hasil diatas bisa kita simpulkan bahwa paltform Twitter hanyalah media sosial untuk mengirim pesan kepada semua masyarakat yang ingin kita jangkau. Yang diharapkan adalah seluruh platform terkhusus Twitter bisa meningkatkan komunikasi, serta memberikan motivasi, inspirasi, dan memberikan informasi seputar hal-hal yang kita cari baik dalam bidang pendidikan, teknologi, politik, maupun ekonomi. Semoga seluruh pengguna platform media sosial bisa bersikap bijak dan pintar agar kita mampu melestarikan budaya kita agar menjadi lebih baik serta menjadi contoh generasi muda untuk memajukan bangsa. (**)
- https://kemensos.go.id/apa-itu-kenormalan-baru
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/11/19/indonesia-peringkat-6-negara-dengan-pengguna-twitter-terbanyak-di-dunia-2021
- https://www.pikiran-rakyat.com/teknologi/pr-01634954/dunia-terisolasi-pandemi-covid-19-pengguna-Twitter-meningkat
- https://www.industry.co.id/read/87510/selama-pandemi-pengguna-internet-di-indonesia-tumbuh-155-persen
Penulis: Mohammad Nizar Gilang Nugraha, Muhammad Rifky Iqbal Maulana AF; Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman