SAMARINDA– Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud menghadiri Pelantikan Forum Petani Kelapa Sawit (FPKS) Kalimantan Timur, Senin (19/6/2023). Dalam kesempatan ini, ia berharap iklim perkebunan sawit di Benua Etam semakin baik dan semakin berkontribusi terhadap pendapatan daerah.
Politisi Golkar ini menerangkan, bahwa perkebunan kelapa sawit menyumbang devisa negara dan juga daerah Kaltim. Namun banyak informasi dan program nasional yang belum hadir didaerah diantaranya tentang program peremajaan pertanian, benih dan pupuk hingga pabrik minyak goren mini.
Untuk itu dia berharap dengan adanya FPKS program yang belum menyentuh ke petani sawit di Kaltim dapat terwujud,
“Ini adalah momentum bagi saya,karena dari pengurus ini terdapat tanggung jawab yang besar. Ribuan petani sawit di Kaltim, banyak tanggung jawab jangan sampai tersia-siakan. Ke depan dengan adanya forum ini program nasional harus masuk,” jelasnya.
“Kita kekurangan informasi, sarana dan prasarana. Dan program itu banyak di pusat, progam nasional pabrik minyak goreng mini itu sangat bagus buat petani kita. Kita akan mensupport termasuk penganggarannya,” lanjutnya.
Sementara Ketua FPKS Kaltim Absudi, menerangkan selama ini bila musim buah (panen) petani harus menunggu berhari hari sampai sawit hasil tanamannya diproses atau menjadi produk olahan kelapa sawit salah satunya minyak goreng. Dengan adanya pabrik minyak goreng mini, sebutnya, harga buah yang ada dipetani akan mampu bersaing dengan perusahaan kelapa sawit.
“Salah satu solusinya apakah bermitra dengan perusda untuk investasi ini, atau kita akan ada saham bersama untuk perencanaan pabrik minyak goreng mini. Supaya buah yang ada di petani bisa bersaing harga karena sudah pabrik. Jadi kita tidak bergantung pada perusahaan dan ini akan jadi program kerja,” terangnya.
Memang ujarnya, salah satu faktor yang mempengaruhi harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit adalah harga CPO dunia. Namun dengan adanya intervensi program yang menyentuh ke petani sawit maka harga sawit akan dapat ditingkatkan. (eky)
