spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kepala DPPKB Kutim Junaidi Tancap Gas Pertajam Program KB dan Penurunan Stunting

SANGATTA – Sekitar setahun lebih pucuk pimpinan di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) dan hanya diisi oleh Plt Kepala DPPKB Kutim Ronny Bonar Hamonangan Siburian. Akhirnya kini tongkat kepemimpinan tersebut diisi oleh Achmad Junaidi usai dilantik oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, Rabu (8/5/2024).

Ditemui awak media usai dilantik, Achmad Junaidi mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kutim, telah memberikan kepercayaan dan amanah baru kepada dirinya mengemban amanah memimpin DPPKB. Ia menyampaikan dinas ini sebetulnya tidak terlalu jauh dengan tupoksi sebelumnya.

“Maka ada dua hal yang akan kami pertajam, pertama tentang angka stunting yang angkanya selalu bertambah. Hal yang akan kami lakukan adalah sinergitas dan jejaring kerja untuk perangkat daerah (PD) terkait. Karena masalah stunting itu adalah kerja borongan tidak bisa kita kerjakan sendiri,” ucap mantan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Non Formal (SNF) Kutim itu.

Kedua tentang keluarga berencana, lanjutnya, harus menanamkan kesadaran kepada masyarakat betapa pentingnya pengendalian penduduk atau pengaturan keluarga yang sejahtera melalui program berencana.

“Jadi insyaallah secepatnya kami undang Bapak Dandim untuk hadir bersama membahas permasalahan stunting dan lomba di kantor yang baru,” tambahnya.

Disisi lain, ia menyampaikan program cap jempol tetap berlanjut dan sertifikat hak kekayaan intelektualnya juga sudah terbit dua, sisa dua lagi sertifikat hak kekayaan intelektual yang berhubungan dengan learning manajemen sistem cap jempol yang belum terbit.

“Di tugas lama masih ada sekitar 50 persen yang belum selesai, namun saya akan tetap mensupport khususnya dalam program cap jempol harus terus berkelanjutan. Karena ada hak kekayaan intelektual sertifikat yang sudah dikeluarkan oleh Kemenkumham itu merupakan tanggung jawab person saya yang harus dituntaskan. Terutama anak putus sekolah atau Drop Out sehingga tidak melanjutkan pendidikan. Bahkan di PAUD juga ada seperti itu, masih banyak yang belum menyekolahkan anaknya satu tahun di lembaga PAUD,” jelasnya.

Ia menambahkan nanti ke depannya akan berkelanjutan cap jempolnya dengan menggerakkan seluruh bunda PAUD dan seluruh istri ketua RT.

“Disesi terakhir nanti akan muncul album video clip cap jempol tanggal 29 Mei 2024 akan dilaunching oleh Pak Bupati,” tutupnya.(Rkt)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img