SAMARINDA – Usai kedapatan Unit Reskrim Polsek Samarinda Ulu menjual minuman keras (miras), Cafe The Arion di Jalan Juanda, Kecamatan Samarinda Ulu, langsung ditutup paksa petugas Satpol PP Samarinda, Minggu (27/3/2022) malam.
Kabid Perundang-undangan Satpol PP Samarinda, Herry Herdani mengaku operasi ini merupakan tindakan lanjutan. Lantaran, setelah beberapa kali dilakukan pemanggilan, sang pemilik kafe tak juga datang untuk menunjukkan surat perizinan usahanya.”Apalagi tadi malam ada keributan, makanya malam ini kami ke sini untuk kami hentikan oprasionalnya,” ucap Herry saat diwawancarai seusai kegiatan operasi.
Ia juga mengatakan penutupan kafe tersebut akan terus berlangsung hingga sang pemilik kafe dapat menunjukkan surat izin usahanya. “Sampai surat perizinannya keluar, baru bisa beroperasi kembali,” ungkapnya.
Saat penutupan tersebut, petugas Satpol PP kembali menyita ratusan miras yang disembunyikan di salah satu kafe di lokasi tersebut. Barang bukti itu selanjutnya diamankan petugas ke kantor Satpol PP Samarinda. “Yang jelas berupa minuman alkohol. Untuk detailnya setelah di-BAP (didata) baru ketahunan jumlah botol dan golongannya,” jelasnya.
Herry menguraikan, kafe atau kedai tidak seharusnya menjual minuman keras sebab hanya diperbolehkan teruntuk hotel berbintang dan restoran. “Kafe seperti ini tidak dibenarkan untuk berjualan miras, apalagi golongannya B dan C. Artinya dari 20% ke atas minuman kerasnya. Itu hanya diperbolehkan hotel berbintang dan restoran,” kata Herry.
Menurutnya, penutupan cafe the Arion itu wajib dilakukan, lantaran mengingat pengaruh di masyarakat yang dikhawatirkan dapat meresahkan. “Ya kita panggil lagi yang bersangkutan, tapi kita sarankan tadi ownernya langsung yang datang bukan karyawannya. Kalau misalnya mereka tidak datang lagi, maka kita tindak sesuai yang berlaku, hingga tingkat pengadilan kalau perlu. Untuk ini baru kita panggil 2 kali,” pungkasnya. (vic)
