spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jaga Prestasi Akademik Mahasiswa Penerima KIP Kuliah, UM Berikan Pendampingan dan Pembinaan

MALANG – Dalam upaya meningkatkan potensi dan kualitas akademik mahasiswa khususnya mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Universitas Negeri Malang (UM) terus memberikan pendampingan dan bimbingan kepada mahasiswanya.

KIP Kuliah merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan SMA/sederajat yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi dan juga termasuk penyandang disabilitas serta mahasiswa terkena bencana, konflik sosial atau kondisi khusus.

Rektor UM , Prof. Dr. Hariyono, M.Pd mengungkapkan, bentuk pendampingan yang dilakukan UM adalah berupa pembinaan bimbingan konseling maupun pendampingan secara intensif yang melibatkan dosen dan psikolog.

“Program Bimbingan Konseling dan pendampingan saat ini memang agak kami intensifkan karena akhir-akhir ini banyak hal yang dihadapi adik-adik mahasiswa itu gagal di akademik karena tidak bisa menghadapi problem yang ada. Maka itu, kami di bidang kemahasiswaan dan pihak lainnya kerap memberikan bimbingan kepada adik-adik penerima KIP Kuliah,” terang Hariyono saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Dia menjelaskan, pendampingan ini juga untuk mendorong para mahasiswa penerima KIP Kuliah agar tidak merasa rendah diri. Meskipun, ada pula mahasiswa penerima KIP Kuliah yang percaya diri.

BACA JUGA :  Gubernur Sulsel Kena OTT KPK, Langsung Diterbangkan ke Jakarta

“Bahkan karena terlalu over confidence justru uang yang didapat dari KIP Kuliah malah dipakai membeli HP. Ini yang harus dibina oleh kami agar mereka bisa memiliki kecerdasan finansial mengelola dana KIP dengan baik dan kecerdasan akademik dan emosional, intelektual yang baik juga,” tegas Hariyono.

Sementara dari sisi kemampuan akademik, Hariyono menerangkan bahwa mahasiswa KIP Kuliah  tidak jauh bebeda dengan mahasiswa yang lain. Artinya, mahasiswa penerima KIP Kuliah ini juga ada yang memiliki prestasi di level nasional maupun internasional.

“Kami memang tidak mau membedakan anak-anak yang menerima KIP dengan yang lainnya. Kami di UM menekankan kampus bisa menerima mahasiswa dengan berbagai macam latar belakang dan Alhamdulillah mahasiswa KIP Kuliah juga memiliki prestasi yang tak kalah dengan mahasiswa lainnya. Baik di bidang akademik maupun non akademik,” tuturnya.

Apakah ada juga mahasiswa penerima KIP Kuliah yang drop-out (DO) ? Hariyono tak mengelak mengenai hal tersebut. Namun jika dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan UM, diakui adanya peningkatan dari tahun ke tahun semenjak adanya pendampingan. Di mana jumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah yang DO semakin menurun setiap tahunnya.

BACA JUGA :  Branding Sumenep: Sebagai Kota Keris (2)

“Mahasiswa reguler dengan KIP sebenarnya juga sama saja, ada yang DO. Mereka yang harus DO disebabkan banyak faktor. Paling dominan adalah IP-nya kurang dari 2,75. Setelah melakukan pembinaan kita bisa mengontrol mahasiswa kami baik yang menerima KIP Kuliah maupun yang bukan. Biasanya  penerima KIP yang IP-nya di bawah 2,75 selama 2 semester berturut-turut akan kami ingatkan. Jadi bagi  mahasiswa yang memang kurang dari sisi akademik kita berikan pembinaan,” bebernya.

Disebutkan, UM setiap tahunnya menyediakan kuota KIP Kuliah rata-rata sebanyak  1.400 mahasiswa. Banyak penerima KIP Kuliah di UM yang mampu mencetak prestasi yang luar biasa, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Maka itu kita tetap konsisten untuk memberikan pendampingan keoada mahasiswa kami. Tantangan kita sebagai perguruan tinggi harus bisa tetap memberikan kesempatan kepada anak-anak kita yang ingin mengembangkan pendidikannya,” pungkas Hariyono.

Pewarta : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img