SAMARINDA— Pengurus Hari Besar Islam Masjid Raya Darussalam Samarinda, Hefni membuka catatannya saat Media Kaltim menyambangi kantornya pada jumat (29/3/2024). Dari catatan paling akhir, sekiranya ada 3.990 nama tercantum beserta alamat serta foto-foto 3 x 4 yang ditempel di atas kertas.
“Ini buku dari tahun 2021 sampai pada tahun ini, kami terus mencatat setiap data yang masuk mengenai para mualaf. Ada beberapa buku, namun yang jelas angkanya memang sudah sampai di angka 3 ribuan lebih,” tuturnya.
Pada Ramadan tahun ini, ada 7 orang yang mengislamkan diri di Masjid Raya Darussalam Samarinda. satu dari tujuh orang tersebut adalah seorang wanita. Dari penjelasan Hefni, kebanyakan orang yang memantapkan diri untuk masuk Islam di Masjid Raya Darussalam Samarinda dikarenakan menikah. Namun banyak juga yang memang telah mendalami Islam sejak lama.
“Kebanyakan dari mereka masuk Islam karena menikah. Kami tetap memfasilitasi dan menanyakan kesungguhan mereka. Sebab Keputusan pindah agama itu bukanlah hal mudah,” lanjut Hefni.
Lantas Hefni juga menjelaskan, di Masjid Raya Darussalam Samarinda ada sertifikat yang diberikan kepada para mualaf. Tentu dengan beberapa syarat, yaitu foto diri, fotocopy KTP, materai 10.000 serta menyiapkan 2 saksi.
“Kami menyediakan sertifikat kepada para mualaf, untuk memudahkan mereka dalam mengurus urusan negara. Kami juga telah mengarsipkannya, sehingga bagi mereka yang kehilangan berkas bisa mengurus kepada kami,” jelasnya.
Untuk urusan nama sendiri, Hefni beranggapan itu kembali kepada keputusan para calon mualaf. Beberapa orang tidak ingin merubah nama, beberapa yang lain telah menyiapkan nama Islam jauh-jauh hari, namun semua itu bukan masalah bagi Hefni.
“Perihal nama, itu bukan masalah. Ada yang memang tidak mau diubah, ada yang sudah menyiapkan, kalaupun mau diberikan nama, kamipun siap memberikan saran,” pangkasnya.
Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R
