spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dukung Pemerintah Lestarikan Orang Utan, BCA Perbaiki 4 Pulau Buatan di Lokasi Konservasi BOSF

SAMBOJA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur meresmikan selesainya perbaikan 4 pulau buatan di Area Konservasi Orang Utan di Samboja, Kalimantan Timur, Selasa (27/2/2024) lalu.

Perbaikan 4 pulau buatan di area konservasi ini merupakan wujud dari komitmen BCA mendukung upaya pemerintah melestarikan orang utan di Indonesia.

Seremoni peresmian selesainya perbaikan 4 pulau buatan ini dihadiri langsung oleh Surya Darmawan selaku Kepala Resort Konservasi Wilayah IKN BKSDA Kalimantan Timur, CEO BOSF Jamartin
Sihite, EVP Corporate Communication dan Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, Manager Area Samboja Lestari BOSF Aldrianto Priadjati, SVP Corporate Communication BCA Susanti Nurmalawati, dan Head of Corporate Communication BOSF Paulina Laurensia Ela.

EVP Corporate Communication dan Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah kehormatan bagi BCA dapat berpartisipasi dalam perbaikan 4 pulau konservasi orang utan di Samboja, Kalimantan Timur.

“Kami sangat senang dapat terus berkontribusi mendukung pemerintah dalam upaya pelestarian populasi orang utan di Indonesia. Kami menyadari ketersediaan pulau buatan yang layak merupakan bagian penting dalam proses rehabilitasi dan untuk melindungi orang utan. Perbaikan keempat pulau ini merupakan salah satu cara yang harus dilakukan untuk menjaga populasi orang utan di Indonesia, khususnya di Kalimantan,” ujarnya.

Sebelum diperbaiki, hanya sebagian kecil area di 4 pulau buatan tersebut yang bisa digunakan untuk rehabilitasi serta menjaga orang utan. Penyebabnya, ada berbagai kerusakan fisik dan pendangkalan ekstrem di kanal yang mengelilingi pulau buatan.

Kondisi ini membuat keempat pulau tersebut tidak layak dihuni oleh orang utan. Melihat kondisi tersebut, BCA melalui program Bakti Lingkungan terpanggil untuk berpartisipasi dalam perbaikan keempat pulau buatan itu, yang terdiri dari dua pulau pra-pelepasliaran serta dua
pulau perlindungan atau sanctuary.

“Dua pulau pra-pelepasliaran yang dibantu perbaikannya oleh BCA memiliki luas masing-masing 4,8 dan 3,8 hektare. Kedua pulau itu dapat menampung total 6-7 orang utan dewasa. Kemudian, dua pulau perlindungan atau sanctuary yang turut diperbaiki memiliki luas masing-masing 0,42 dan 0,48 hektare, serta memiliki daya tampung hingga 3-4 orang utan,” jelasnya.

Sebagai informasi, pulau buatan pra-pelepasliaran dirancang sedemikian rupa agar kondisinya mirip habitat alami orang utan. Pulau ini dimanfaatkan untuk orang utan yang berpotensi dilepaskan ke alam liar. Di pulau ini, orang utan akan diamati dan diberi makanan tambahan oleh staf dan teknisi BOSF sebelum akhirnya dilepaskan ke habitat alaminya.

“Kemudian, pulau perlindungan atau sanctuary adalah tempat untuk melindungi orang utan yang tidak dapat dilepaskan ke alam liar karena berbagai faktor. Di pulau ini, para orang utan akan diamati serta mendapatkan makanan tambahan dari staf dan teknisi BOSF,” tambah Hera F. Haryn.

Sejak 2012, BCA bersama BOSF telah mendukung pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam melakukan kegiatan konservasi orang utan dan pelepasliaran 49 orang utan ke alam liar. Pada waktu yang sama, BCA dan BOSF juga mendukung rehabilitasi 46 orang
utan, perawatan cagar alam secara jangka panjang, dan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan.

Sebanyak 9.000 bibit pohon sudah ditanam di areal seluas 22,5 hektare guna mendukung kawasan rehabilitasi orang utan dan beruang madu di Samboja Lestari, Kalimantan Timur.

Edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pelestarian orang utan juga aktif dilakukan dari sekolah ke sekolah melalui program Orang Utan Goes to School (OGTS). Hal ini dilakukan dengan harapan agar semakin banyak pelajar yang paham mengenai krusialnya peran orang utan bagi lingkungan hidup.

Hingga kini, program OGTS telah menjangkau 4.284 pelajar dari 42 sekolah di Kalimantan. BCA juga turut berkontribusi memberikan kebutuhan penunjang bagi para petugas di kawasan konservasi, mulai dari penyediaan 8.000 masker dan 30 pasang sepatu boots.

“Keberlangsungan hidup orang utan merupakan hal penting yang harus diperhatikan, karena orang utan merupakan umbrella species yang berperan menjaga keanekaragaman hayati di habitatnya.

Melestarikan keberadaan orang utan sama artinya dengan merawat seluruh ekosistem tempatnya tinggal. BCA senantiasa berupaya mempertahankan dukungan terhadap upaya konservasi orang utan. Kami berharap, berbagai kolaborasi serta aksi pelestarian yang dilakukan secara tekun dan konsisten dapat memantik semangat berbagai pihak, sehingga orang utan makin terlindungi ke depannya,” tutup Hera.

Penulis: Aprianto
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img