SAMARINDA— Dalam upaya mencegah penyakit menular, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mengajak Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara untuk bekerja sama terkait dengan adanya beberapa kasus penyakit menular di perbatasan.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltara bersama dengan timnya berkunjung dengan membawa draft kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kaltim serta juga membahas rencana-rencana kerja samanya. Menurutnya, penting untuk berkolaborasi sebab dalam menghadapi penyakit menular tidak hanya dapat dilakukan oleh satu pihak.
“Kaltim dan Kaltara sama-sama daerah otonom. Jika hanya dari sisi Kaltara, maka ini tidak dapat menyelesaikan masalah. Makanya kami ingin melakukan kerja sama. Dan bisa kami masukan dalam anggaran untuk kegiatan terkait eliminasi malaria ini dengan, dan tidak hanya malaria, tapi juga PTM lain,” ungkapnya.
Ia juga menuturkan bahwa dengan bekerja sama, merupakan satu strategi dalam upaya pencegahan penyakit menular yang terjadi di perbatasan dua provinsi. Ia juga menerangkan soal kasus penyakit menular, apalagi malaria, sudah terjadi beberapa kasus yang ditemui di perbatasan.
“Ini merupakan salah satu strategi agar bukan kita saja yang berjuang karena ini daerah perbatasan antar dua provinsi. Maksud dan tujuan dalam upaya pemberantasan malaria. Kaltara dengan 5 kabupaten/kota kita sudah sertifikasi bebas malaria. Eliminasi ada tiga daerah. Sementara di perbatasan ada beberapa kasus kita temui,” jelasnya.
Kepala bidang P2P Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Setyo Budi Basuki, menyambut dengan baik rencana kerja sama yang diajukan. Target eleminasi Tingkat tinggi menjadi pertimbangan dan juga terkait dengan banyaknya pekerja pendatang yang bekerja di lahan perkebunan maupun tambang tidak luput jadi perhatian.
“Kita juga ditargetkan 2027 bisa mendapatkan eliminasi tingkat tinggi. PPU dan Berau dan beberapa daerah baru yang memang perlu penanganan,” jelasnya. (ADV/ Dinkes Kaltim)
Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R
