spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dana Pribadi Cabor Terancam Tidak Diganti, Anggaran Pembinaan Tak Kunjung Cair

TANJUNG REDEB – Beberapa cabang olahraga (cabor) di Kabupaten Berau telah mengikuti seleksi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) di Kaltim menggunakan dana pribadi. Padahal mereka memiliki anggaran pembinaan dari Dispora Berau. Namun, pencairannya terkendala perubahan mekanisme regulasi.

Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Berau, Arman membeberkan, hampir semua cabor tahun ini melakukan seleksi Pra PON di Kaltim. Seperti, atletik, panahan, keiket, layar, senam dan sebagainya. Meskipun anggaran pembinaan belum cair.

“Selama ini kami memakai biaya pribadi. Kami harap Dispora yang saat ini memiliki kewenangan anggaran pembinaan cabor untuk segera dicairkan,” ucapnya, Jumat (21/7/2023).

Sehingga, cabor-cabor yang belum mengikuti seleksi Pra PON atau pun yang jadwalnya belum keluar bisa berkesempatan untuk ikut. Agar atlet-atlet Berau yang potensial bisa mewakili Kaltim di PON Aceh-Sumatera Utara.

“Kami sudah menyiapkan atlet untuk membawa nama baik Berau hingga ke kancah internasional. Jangan sampai karena keterbatasan anggaran dan pencairan yang lama atlet tidak bisa ikut event-event yang ada,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Kabid Olahraga Dispora Berau, Nuransyah menjelaskan, saat ini masih masa transisi peralihan anggaran pembinaan olahraga yang sebelumnya dikelola Koni Berau ke Dispora Berau. Sehingga, ada beberapa kendala mekanisme regulasi yang dihadapi.

Disebutkannya, total anggaran pembinaan olahraga yang dikelola pihaknya tahun ini berupa dana hibah sekitar Rp 2,9 miliar. Pihaknya tidak bisa memberikan anggaran tersebut ke cabor. Sebab akan kesulitan dalam SP2D pencairannya.

“Kami masih mencoba menggunakan skema pergeseran anggaran dengan memecah anggaran. Seperti rekening perjalanan dinas, uang saku, pembinaan olahraga dan sejumlah pergeseran anggaran lainnya,” jelasnya.

“Tapi itu harus terpecah menjadi 15 rekening. Tapi menurut TPAD, itu tidak masuk dalam pergeseran, karena melanggar aturan,” tambahnya.

Lebih lanjut, jika skema pergeseran tidak bisa dilakukan maka pihaknya akan mencari opsi lain. Kemungkinan, kata Dia, akan melalui APBD Perubahan 2023. Namun, konsekuensinya dana pribadi yang telah dikeluarkan cabor sebelumnya tidak bisa diganti. Seperti mengikuti Pra PON atau Kejurprov.

“Sampai saat ini, kami belum bisa menemukan pola yang tepat, agar kegiatan cabor yang sudah dilaksanakan itu dapat terganti. Tapi, itu masih tetap kami upayakan, agar kegiatan yang sudah dilaksanakan dapat terganti,” jelasnya.

Sementara, Dispora Berau memastikan untuk 2024 mendatang, penyaluran dana pembinaan olahraga dipastikannya sudah bisa berjalan efektif. Ditegaskannya, untuk pencairan dana cabor, pihaknya harus ekstra hati-hati, agar tidak melanggar regulasi yang telah ditentukan undang-undang.

“Kami juga harus berhati-hati dengan masalah ini. Apalagi ini berkaitan dengan anggaran,” tutupnya. (mnz/dez)

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

62.1k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img