spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berkat Terima Bagi Hasil Karbon, Pemkab Paser Dukung Program NEK

PASER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser mendukung penuh kebijakan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) guna mencapai Nationally Determined Contribution (NDC) dan implementasi Program Forest Carbon Partnership Facilities Carbon Fund (FCPF).

Kebijakan dan implementasi gagasan Pemerintah RI itu sebagai tindak lanjut terhadap Peraturan Presiden (Perpres) nomor 98 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK).

Hal itu dikemukakan Bupati Paser, Fahmi Fadli, usai mengikuti workshop pelaksanaan  NEK dan program penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) berbasis hutan dan lahan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Kota Balikpapan, Selasa (29/8/2023) lalu.

“Kegiatan yang cukup strategis ini sebagai bentuk komitmen Pemkab Paser dalam penerapan Karbon Fund dalam menjaga kelestarian lingkungan daerah,” kata Fahmi Fadli.

Gubernur Kaltim, Isran Noor, tutur Fahmi, menyebutkan beberapa daerah mendapatkan kucuran anggaran dari World Bank yang disalurkan melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim sebesar Rp 1,3 triliun.

“Untuk Kabupaten Paser kebagian enam miliar lebih. Anggaran ini digunakan oleh beberapa OPD, termasuk Diskominfostaper, DLH, Dinas Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan DPMPTSP Kabupaten Paser,” beber Fahmi.

Fahmi berharap, dengan adanya penerimaan NEK tersebut, dapat digunakan sebaik mungkin oleh OPD terkait dilingkungan Pemkab Paser sesuai arahan Gubernur Kaltim, Isran Noor, dan dapat direalisasikan.

“Kami harapkan untuk OPD dilingkungan Pemkab Paser yang hadir dapat segera menindak lanjuti apa yang telah dilakukan Gubernur Kaltim,” ujarnya.

Gubernur Isran Noor mengatakan, Kaltim tidak mungkin terus bergantung pada kekayaan sumber daya alam. Seperti minyak, gas, dan batu bara yang potensinya terus berkurang dan pada saatnya akan habis.

“Karena itu, pemahaman terhadap substansi dari workshop ini menjadi penting bagi semua pihak, baik yang menyangkut kebijakan, peran para pihak, mekanisme, tata kelola hingga proses perhitungan emisi GRK serta validasi dan verifikasi unit karbon,” tutur Isran.

Lanjutnya, workshop ini merupakan pertemuan penting guna mendapatkan informasi dan arahan kebijakan serta langkah-langkah strategis di dalam melaksanakan kebijakan nilai ekonomi karbon dalam mencapai NDC.

“Kami selaku Pemerintah Daerah akan bersinergi dengan pemerintah pusat untuk dapat bekerja bersama, apa dan bagaimana implementasinya yang cocok dan dapat diterapkan ke dalam sistem pengukuran, pemantauan dan pelaporan (MMR) di kaltim,” ucapnya.

Pewarta : Bhakti Sihombing
Editor : Nicha Ratnasari

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img