spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Beberapa Pedagang di Loktuan Tinggalkan Pasar Baru

BONTANG – Pembangunan pasar baru di Loktuan ternyata tidak begitu memberikan kesan baik bagi beberapa pedagang. Beberapa pedagang yang telah menempati pasar baru sejak Agustus lalu memutuskan kembali ke kawasan pasar lama karena merasa kurang beruntung berjualan di pasar baru.

Salah satu pedagang yang memutuskan untuk kembali berjualan di dekat pasar lama adalah Usliani. Dia merupakan pedagang sayur mayur. Usliani mengatakan, setelah sekitar sebulan berjualan di pasar baru dirinya malah mengalami kerugian.

“Kadang cuma dapat berapa puluh ribu sehari. Karena ngga ada yang beli, kadang sayur dibuang. Lombok juga dibuang terus. Makanya saya turun ke sini. Kalau ngga turun, saya bisa gulung tikar,” ujarnya.

Menurutnya, alasan utama kenapa pelanggan di daerah pasar baru kurang banyak dikarenakan jaraknya yang lumayan jauh dari permukiman. Sehingga untuk pergi ke pasar terkadang masyarakat harus mengeluarkan uang puluhan ribu rupiah untuk transportasi.

Selain itu, tempat parkir pasar baru dirasa kurang. “Jauh dari permukiman. Kadang orang dari pelabuhan bisa sampai Rp 20 ribu naik ojek ke sana (pasar baru). Belum baliknya, makanya orang jadi malas. Kalau di sini orang lewat-lewat atau jalan kaki liat-liat kadang berhenti  beli,” ujar Usliani.

Usliani mengatakan, semenjak kembali berjualan di dekat pasar lama keuntungan mulai perlahan-lahan kembali meningkat. Selain Usliani, ada juga penjual ikan dan beberapa pedagang lain yang memutuskan kembali ke daerah pasar lama. Usliani mengharapkan adanya solusi dari pemerintah kota, apabila nantinya ada larangan untuk berjualan di daerah pasar lama.

Nuruhia selaku pedagang makanan yang masih memilih untuk tetap berjualan di pasar baru juga mengeluhkan sedikitnya pembeli yang datang. Walaupun dengan lengkapnya fasilitas yang jauh lebih bagus dari pasar yang lama, Nuruhia tetap merasakan kurangnya pendapatan semenjak berjualan di pasar baru.

Pembagian lapak penjualan juga dianggap menjadi faktor kurangnya pendapatan yang dirasakan. Di mana para penjual sayur dan ikan ditempatkan di gedung atas, sedangkan gedung satunya untuk pedagang makanan.

“Sedikit di sini pembelinya karena jauh orang ke sini. Apalagi kita ini yang jualan makanan ditempatkan di gedung bawah. Kadang orang ke sini mau beli sayur atau ikan yah mereka ke gedung atas saja kalau sudah beli ikan sama sayur pulang,” ujarnya.

Harapannya pemindahan sebagian lapak penjual ikan ke gedung bagian bawah segera dilakukan, agar pembeli yang datang dapat terbagi. (sc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img