BONTANG – Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) telah diterapkan secara bertahap. Nantinya akan tetap diterapkan di semua satuan PAUD.
Upaya yang dilakukan Disdikbud Kota Bontang dengan cara membuka Klinik Ikon (Implementasi Kurikulum Bontang) bagi satuan PAUD.
“Membuka Klinik Ikon. Jadi setiap PAUD di Bontang dapat menerapkan kurikulum merdeka belajar secara bertahap. Karena kurikulum merdeka belajar ini merdeka belajar, merdeka bermain dan bermainnya ini bermakna,” kata Yuti Nurhayati, Kabid Pembinaan PAUD dan PNF, Rabu (13/9/2023).
Dalam pelaksanaannya, Yuti menambahkan perubahan pada pembelajaran tidak terlalu signifikan dikarenakan pembelajaran pada PAUD telah dilakukan secara individual dengan tuntutan guru memahami karakter setiap anak.
“Setiap guru dituntun memahami karakter anak. PAUD pendekatannya individu. Dengan kurikulum merdeka menekankan apa yang dibutuhkan anak, guru yang akan menyesuaikan. Anak belajarnya bahagia, senang dan bermakna,” kata Yuti.
Yuti menerangkan bahwa jumlah PAUD yang ada di Kota Bontang ada sebanyak 158 yang akan menerapkan kurikulum merdeka secara bertahap yang terdiri dari TK, RA, KB, TPA dan SPS.
“Iya secara bertahap. Kurikulum merdeka ini sudah kita gaungkan dari tahun 2021. Jadi mulai dari sosialisasi yang dilakukan dinas dan organisasi mitra. Jadi kita bergerak secara masif, karena persiapan 2024 dilaunching secara nasional,” kata Yuti.
Untuk saat ini, PAUD yang telah menerapkan kurikulum merdeka sebanyak 60 persen secara progresnya.
“Kita ada ‘list’ sekolah-sekolah yang telah berproses kurikulum merdeka. Yang lain juga ada tapi belum maksimal. Dari TK dan RA dulu sebanyak 67,” terang Yuti.
Ia mengimbau kepada para praktisi PAUD untuk terus menjalankan tugas yang akan memiliki tantangan ke depannya. “Belajar berjuang bersama dalam menciptakan PAUD berkualitas di Kota Bontang akan terlaksana,” tutup Yuti. (yah)
Pewarta: Yahya Yabo
Editor: Nicha Ratnasari
