BALIKPAPAN – Kesal karena tak kunjung dibayar, warga yang mengaku pemilik lahan di sebgian jalan Tol Balikpapan-Samarinda, kembali memblokir jalan.
Aksi blokir jalan ini dilakukan warga dengan cara memasang blokade kayu bambu yang melintang di ruas Balikpapan-Samarinda, tidak jauh dari Pintu Tol Manggar, Senin (25/10/2021).
“Kami ini kesal, seperti dipermainkan sama negara. Padahal kami hanya meminta hak kami,” kata pengacara warga pemilik lahan, Yesayas kepada Media Kaltim.
Beberapa warga yang hadir juga memasang spanduk yang tulisannya menuntut ganti rugi pembayaran tanah. “Jalan Tol Sudah Untung, Warga Masih Buntung”, demikian tulisan di salah satu spanduk
Aparat Kepolisian langsung turun ke lapangan dan mengamankan jalannya aksi agar tidak meluas. Pintu Tol Manggar sempat ditutup selama beberapa jam, sejak sekitar pukul 07.00 sampai pukul 10.00 WITA.
Yesaya mengatakan, saat ini pihaknya sudah bersabar menunggu kepastian dari pemerintah. Persoalan yang mengganjal pembayaran ganti rugi lahan itu menurutnya hanya soal menentukan masuk dalam wilayah kecamatan mana tanah tersebut.
“Yang mengklaim tanah ini mengaku punya surat bertuliskan alamat lahan di Karang Joang Balikpapan Utara. Sementara pemilik sebenarnya memiliki surat tanah mereka di wilayah Kelurahan Manggar Balikpapan Timur. Ini kan sudah jelas, bahwa dari dulu wilayah ini masuk di Balikpapan Timur,” kata Yesayas.
Apalagi warga sudah mengecek ke Pemkot bahwa tidak ada pemekaran yang menyebabkan sebagian lahan di Balikpapan Utara masuk dalam Balikpapan Timur. Aksi blokade jalan berakhir sekitar pukul 10.00 WITA, setelah pihak Kepolisian mengajak warga bernegosiasi di Kantor Polresta Balikpapan.
“Kami akhiri karena masih ada niat baik untuk membuka pintu negosiasi. Saya berharap masalah ini bisa cepat selesai,” katanya. (bdu)
