BALIKPAPAN – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat ini telah menjadi ancaman di berbagai wilayah Kalimantan Timur, termasuk di Kota Balikpapan. Pasalnya, saat ini mangalami musim kemarau panjang yang disebabkan oleh fenomena el nino.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud pun mengimbau warga Kota Balikpapan untuk tidak membakar lahan secara sembarangan.
Menurutnya, tindakan membakar lahan sembarangan dapat memperburuk potensi bencana Karhutla. “Jangan sembarangan membakar hutan, apalagi sekarang kondisinya sedang kemarau,” ujarnya.
Rahmad menjelaskan, untuk mengatur masalah ini harus ada regulasi perizinan yang harus diajukan bagi masyarakat yang ingin membuka lahan.
“Sehingga kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi bisa dihindari, termasuk karhutla,” jelasnya.
Banyak hal negatif yang harus diperhatikan ketika seseorang ingin membuka lahan dengan cara membakar. “Karena dalam hutan itu ada makhluk hidup di dalamnya. Adanya karhutla itu, habitat ikut menjadi rusak,” tambahnya.
Rahmad Mas’ud juga mengimbau kepada seluruh personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat di Kota Balikpapan. “Dengan bersinergi untuk mengedepankan faktor keamanan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Seperti diketahui, hingga September 2023 ini BPBD Kota Balikpapan mencatat ada 48 kasus karhutla yang terjadi di Kota Balikpapan. Jumlah kasus karhutla tersebut diketahui berkategorikan mulai dari tingkat kebakaran kecil, sedang dan besar.
“Ada dua faktor pemicu bencana karhutla, yakni adanya pembukaan lahan dan fenomena alam,” ujar Plt. BPBD Balikpapan, Usman Ali.
Adapun kebakaran lahan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dalam hal pembukaan lahan, menjadi faktor yang paling dominan pada bencana karhutla.
Penulis: Aprianto
Editor: Nicha Ratnasari
