spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Wakil Ketua DPRD Kaltim, M Samsun: Saya “Terjebak” di Dunia Politik

SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun dulunya tak pernah terbersit untuk terjun ke dunia politik. Bahkan ia merasa dijebak masuk ke partai politik (parpol) oleh salah seorang kawannya.

Semua dimulai pada 2010. Temannya yang lebih dulu berkecimpung di parpol, mencantumkan namanya di kepengurusan PDI Perjuangan Kaltim. Tanpa proses kaderisasi atau menjalani karier politik, ia langsung menduduki wakil ketua di Partai Banteng Moncong Putih Kaltim.

“Dulu kalau ditanya mau nggak masuk parpol pasti tidak mau. Jadi sebenarnya dijebak. Tapi terjebak dijalan yang benar,” ungkap Bendahara DPD PDI Perjuangan Kaltim tersebut, Jumat (7/10/2022).

Samsun mengatakan, semasa mengenyam pendidikan di Universitas Mulawarman dan aktif dalam organisasi kampus, orientasinya adalah menyuarakan aspirasi masyarakat. Hanya saja, karena tidak dalam kekuasaan sehingga tidak ada langkah konkret yang mampu diberikan kepada masyarakat.

“Artinya waktu mahasiswa orientasi saya memperjuangkan suara rakyat. Ketika dicalonkan di legislatif dan terpilih ternyata legislatif memang jadi alat perjuangan yang efektif,” terangnya.

BACA JUGA :  Dua Pengedar Sabu "Diterkam" Tim Hayena, Satu Diantaranya Buron

Samsun menjelaskan, ia hanya seorang petani. Sehingga ia sering mendengar, melihat, dan merasakan apa yang menjadi keresahan masyarakat kecil. Dengan jabatan yang telah didudukinya saat ini, ia pun mengaku memiliki keinginan besar untuk menjadi perpanjangan tangan masyarakat khususnya para petani.

“Dapil (daerah pemilihan) saya (Kutai Kartanegara) banyak petani. Dan saya konsen memperjuangkan kesejahteraan petani, lebih banyak di wilayah itu. Kebetulan hobi saya motor trail, jadi bisa menjangkau masyarakat pelosok dan pedalaman,” katanya.

Ditanya terkait syahwat politiknya, ia mengaku tak ada ambisi besar untuk menduduki jabatan tertentu. Semua ujarnya, tergantung perintah partai. Yang jelas, entah di legislatif maupun eksekutif keinginan terbesarnya adalah bermanfaat untuk masyarakat.

“Ketika masuk parpol, langkah politik kita ditentukan oleh parpol. Kalau keinginan pribadi saya tidak ada, yang jelas eksekutif atau legislatif adalah alat perjuangan. Biar partai yang mengukur, saya lebih bermanfaat di posisi mana,” pungkasnya. (eky)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.