Catatan Rizal Effendi
JENGAH juga saya dengan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi. Sebagai ketua umum Masjid Agung At Taqwa Balikpapan, saya baru sekali menyembelih hewan kurban. Tapi Wagub ternyata sudah puluhan kali. Bahkan sudah ratusan ekor hewan kurban yang disembelih lewat tangannya.
“Alhamdulillah tidak terasa sudah 23 tahun saya didaulat sebagai penyembelih hewan kurban. Saya mulai menyembelih kurban tahun 2000, sebelum jadi wagub. Saya bersyukur mendapat kehormatan melaksanakan tugas itu,” katanya bersemangat.
Yang istimewa Hadi sudah empat tahun berturut-turut menyembelih sapi kurban dari Presiden Jokowi untuk jatah Provinsi Kalimantan Timur. Karena itu ada yang bilang Wagub sebagai “Si Penjagal Sapi Jokowi.” Wagub sendiri senang dan didaulat oleh para penjagal menjadi Pembina P3. Paguyuban Para Penjagal. He.
Menurut Wagub, dia dipercaya menyembelih sapi kurban Presiden sejak tahun 2020. Waktu itu pelaksanaan kurban berlangsung di Masjid Islamic Centre Samarinda, 1 Agustus 2020 atau 2 Zulhijah 1441 Hijriah. Sapi limosinnya seberat 968 kg. Dengan mengucap asma Allah, takbir, dan doa, dia melaksanakan tugasnya dengan lancar. Padahal sapi kurbannya sangat besar.
Selanjutnya Tahun 2021 di puncak Covid, Wagub tetap “berani” melaksanakan tugasnya menyembelih sapi kurban dari Presiden Jokowi yang diserahkan kembali untuk Islamic Center. “Semua petugas pakai masker dan menerapkan prokes. Alhamdulillah berkat hidayah Allah kami semua sehat-sehat saja,” ujarnya.
Pada tahun 2022 sapi kurban Presiden Jokowi disembelih Wagub di Masjid Nurul Mu’minin Pemprov Kaltim di Jalan Kinibalu Samarinda, Minggu 10 Juli 2022. Sapi jenis simental seberat 827 kg itu hasil inseminasi buatan (IB) dari peternak lokal asal Muang, Lempake Samarinda.
Sementara itu, pada tahun 2023 ini, Wagub dipercaya menyembelih sapi kurban dari Presiden Jokowi di Masjid Raya Darussalam Samarinda. Sebelumnya penyerahan sapi jenis limosin seberat 834 kilogram itu dilakukan Gubernur Isran Noor atas nama Presiden kepada pembina masjid, Farid Wadjdy, yang juga mantan wagub, sehari sebelum Lebaran.
Sapi berbulu cokelat itu dibeli tim Presiden dari Prayitno, petani di Makroman Samarinda seharga Rp 84 juta. Makroman awalnya adalah daerah transmigrasi yang dibuka tahun 1970. Pada tahun 2001 ditingkatkan menjadi kelurahan di bawah wilayah Kecamatan Sambutan.
Selain menyembelih sapi kurban Jokowi, Wagub juga berkenan melakukan penyembelihan hewan kurban milik beberapa pejabat dan shohibul qurban lainnya. Di antaranya sapi kurban Kapolri, Gubernur Isran Noor, almarhumah Norbaiti Isran Noor, mantan gubernur Awang Faroek Ishak, dan Wali Kota Samarinda Dr Andi Harun. Totalnya ada 30 ekor sapi dan 9 kambing yang dipotong.
Penyembelihannya dilakukan di beberapa tempat sejak Iduladha, Kamis (29/6) sampai Minggu (2/7). Ada di Islamic Centre, sekretariat Korpri, di RPH Tanah Merah, di Ratindo sampai ke kantor Dinas Kehutanan Kaltim, Bapenda dan Juanda 7. Juga ada pemotongan hewan kurban di rumah jabatan Wagub sendiri. “Pokoknya saya siap bertugas di mana saja,” kata Hadi sambil menunjukkan koleksi pisau jagalnya.
Hadi memiliki 8 jenis pisau jagal. Ada yang ukuran kecil, sedang dan besar. Barang itu dibelinya di Banjar, Tasikmalaya, Balikpapan, Bandung, dan Toraja. Harganya bervariasi antara satu sampai tiga juta rupiah. “Pisaunya setiap saat saya asah supaya tetap tajam, tapi pakainya hanya setahun sekali pada saat Iduladha,” jelasnya.
MINTA PAKET LENGKAP
Penjagal hewan kurban tidak bisa begitu saja dilakukan oleh orang lain. Umumnya para ustaz, yang pengetahuan dan pengamalan agamanya cukup baik. Selain juga mengerti teknis penyembelihan. Wagub Hadi Mulyadi dikenal juga sebagai ustaz. Dia sering menjadi imam atau khatib di salat Jumat.
Penyembelihan di Masjid Agung At Taqwa Balikpapan dilakukan oleh imam, takmir dan marbot masjid di antaranya ustaz Gazali, H Asrul, Hari Supriyono, Aulia Rachman Lc, MH, Khairil Budiman dan H Anshori. Itu sebabnya saya tak berani masuk ke wilayah itu.
Setidaknya ada 9 hal yang harus dilakukan berkaitan dengan tata cara penyembelihan hewan kurban. Diawali dengan merobohkan hewan dan menghadapkan kepalanya ke arah kiblat, membaca basmallah, takbir dan doa, lakukan sekali gerakan potong pada leher hewan kurban, gantung kaki belakang hewan setelah disembelih, ikat saluran makanan dan dubur hewan, lakukan pengulitan perlahan, keluarkan isi dalam hewan dan pisahkan, timbang dan bungkus dalam kemasan khusus makanan serta jangan lupa jaga terus kebersihan hewan kurban.
Selalu juga diingatkan agar hewan kurban sudah berlabel lolos hasil pemeriksaan tim kesehatan hewan, serta pisau yang dipergunakan harus benar-benar tajam. Daging juga harus cepat dibagikan karena tidak boleh lebih dari 4 jam kalau tidak disimpan di lemari pendingin.
Waktu wabah Covid memasuki masa puncak tahun 2021, ada beberapa tata cara khusus atau tambahan yang harus diterapkan dalam penyembelihan. Di antaranya pemotongan dianjurkan di rumah potong hewan (RPH), semua petugas menggunakan masker dan sarung tangan, harus dilakukan pemeriksaan suhu tubuh serta dilakukan disinfeksi terhadap lingkungan dan peralatan yang dipergunakan.
Dari pengalaman yang saya jalani, yang juga tidak kalah repotnya adalah urusan membagi daging kurban. Memang sudah ada tuntunannya. Setidaknya ada tiga golongan yang berhak menerima, yaitu orang yang berkurban, fakir miskin dan kerabat, sahabat atau tetangga di lingkungan sekitar. Bahkan ada satu golongan lagi, yaitu orang yang tidak meminta-minta atau sebaliknya.
Yang sering jadi masalah jumlah daging yang ingin dibagikan tidak sebanding dengan jumlah orang yang berharap mendapatkan. Kalau sudah begitu, ada beberapa langkah dilakukan. Di antaranya beratnya daging yang dibagikan agak dikurangi atau jatahnya panitia juga dibatasi. Panitia juga waswas karena warga yang datang berjejal dan heboh.
Saya pernah menerima WA yang membuat saya tersenyum. Ada seseorang awalnya hanya minta jatah daging kurban. Belakangan WA-nya bertambah. Dia bilang dia kesulitan memasak daging kurbannya karena tidak ada bahan-bahan bumbunya. Karena itu dia minta paket lengkap, daging kurban dan bumbu-bumbunya. Menarik juga jadi bahan pertimbangan panitia kurban pada masa mendatang. (*)