spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Upaya Kemenkes Tekan Angka DBD, Kota Bontang Jadi Wilayah Percontohan Sebaran Nyamuk Wolbachia

BONTANG – Dalam menangani sebaran nyamuk Demam  Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Kota Bontang bersama Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI akan menyebar nyamuk berwolbachia di 3 Kecamatan di Kota Bontang. Penyebarannya pun akan dilakukan pada Agustus 2023 mendatang.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, dr Maxi Rein Rondonuwo menjelaskan bahwa penyebaran nyamuk dengan teknik Wolbachia akan dilakukan di Kota Bontang sebagai bagian dari pelaksanaan project Wolbachia di luar Pulau Jawa.

Ia menjelaskan memilih wilayah Bontang sebagai daerah percontohan dikarenakan tingkat sebaran DBD di Kota Bontang cukup tinggi.

“Teknik Wolbachia ini sudah diuji secara ilmiah bersama Universitas Monash, Australia dan Universitas Gajah Mada, Indonesia. Ini tingkat keberhasilannya ketika nyamuk Wolbachia sudah mencapai 80 persen,” kata dr Maxi Rein Rondonuwo saat ditemui awak Media, Rabu (14/6/2023).

Selanjutnya, Maxi mengatakan implementasi nyamuk berwolbachia ini akan diterapkan di enam kota besar di Indonesia salah satunya Kota Bontang yang menjadi wilayah percontohan pengendalian DBD dengan nyamuk berwolbachia di luar Pulau Jawa.

BACA JUGA :  Diskominfo Gelar Baksos, Salurkan Bantuan ke Warga Nyerakat

Selain itu, Maxi mengatakan alasan Kota Bontang menjadi penerapan nyamuk berwolbachia dikarenakan pada tiga tahun terakhir angka insiden rate di Kota Bontang sangat tinggi.

“Pada tahun 2019 saja tertinggi menjadi urutan juara satu. Tertinggi, jadi itu yang diambil jadi percontohan. Tapi menurut saya penanganan di sini (Bontang) sangat baik karena angka case fataliti ratenya di lima tahun terakhir cukup rendah,” jelas Maxi.

Maxi menargetkan untuk pelepasan nyamuk, telur dan perkembangbiakannya akan dilakukan dalam waktu enam bulan dengan angka populasi nyamuk Wolbachia sebesar 80 persen.

“Di Bontang akan dimulai pada Agustus medatang. Akan diakukan bertahap. Pada tiga cakupan Kecamatan di Bontang akan dilepaskan 3,4 juta nyamuk setiap 2 minggu,” terangnya.

Sementara, Sekretaris Daerah Kota Bontang, Aji Erlynawati mengatakan kejadian sebaran kasus DBD hampir di semua kelurahan dengan harapan nyamuk berwolbachia dapat menekan jumlah kasus demam berdarah yang ada di Kota Bontang. Adapun pelaksanaan sosialisasi terkait wolbachia sedang berjalan di beberapa Kecamatan dan Kelurahan dengan target di bulan Juni akan diselesaikan.

BACA JUGA :  Pelatihan Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, Bantu Fasilitasi Masyarakat Berikan Pelayanan yang Tepat dan Terarah

Selain itu, Aji mengatakan pada bulan Juli akan dilaksanakan pelatihan kader wolbachia bagi tingkat kecamatan dan kelurahan yang sudah melaksanakan sosialisasi wolbachia. Hingga saat ini ada tujuh kelurahan yang telah melaksanakan sosialisasi di antaranya Kelurahan Tanjung Laut Indah, Tanjung laut , Satimpo, Api-api,  Loktuan, Guntung dan Belimbing.

“Kota Bontang siap menyukseskan pilot project nyamuk berwolbachia yang rencana launching pada bulan Agustus 2023. Pada saat ini, dapat kita tetapkan komitmen bersama anggota lintas sektor, swasta dan masyarakat dalam pengendalian DBD dengan implementasi nyamuk aedes aegypti berwolbachia di Kota Bontang,” jelas Aji Erlynawati. (adv/yah)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img