spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Truk Besar Biang Kerusakan, Kahar Minta Tiga Perusahaan Beroperasi di Bontang Lestari Diberi Disanksi

BONTANG – Pengusaha Bontang Kahar Kalam mengatakan, Pemkot Bontang seharusnya tegas dan berani memberikan sanksi kepada tiga perusahaan yang beroperasi di Bontang Lestari. Ketiga perusahaan itu adalah PT Graha Power Kaltim (GPK), PT Energi Unggul Persada (EUP) dan PT Variya Jaya Beton

Menurut Kahar, ketiga perusahaan ini sebagai pemilik kendaraan besar yang sering melintasi jalan yang membentang dari Jalan Soekarno-Hatta hingga Jalan Urip Sumoharjo Bontang Lestari (Bonles). “Jalan Bonles itu rusak diakibatkan kendaraan besar yang bermuatan melebihi kapasitas jalan. Truk-truk besar berbobot melebihi kapasitas ini setiap hari dan setiap malam, melintas di Bonles, sehingga kerusakan jalan semakin parah,” ungkap Kahar.

Namun yang disesalkan Kahar, tidak adanya pihak terkait memberikan sanksi kepada pengguna jalan yang bermuatan melebihi kapasitas jalan. Padahal truk fuso yang melintas memiliki kapasitas 30 ton sampai 35 ton. Sedangkan, kemampuan tonase jalan hanya 8 ton.

“Bila setiap hari dilintasi, dipastikan jalan semakin rusak. Tanah juga labil, ditambah lagi pondasi jalan bukan untuk kendaraan berkapasitas 30 ton,” sebutnya.

BACA JUGA :  IWAPI Bontang 2022-2027 Dilantik, Nurhasanah Berharap Sinergi dengan Pemkot

Dampak dari kerusakan jalan saat ini sangat dirasakan masyarakat setempat dan pegawai yang menuju kantor Wali Kota dan DPRD Bontang.  “Belum lagi, sudah banyak kecelakaan yang diakibatkan jalan rusak ini,” tegasnya.

Sementara itu, Komisi III DPRD Bontang juga mendesak agar ketiga perusahaan untuk membantu Pemkot memperbaiki jalan yang membentang sepanjang 22 kilometer tersebut.

“Perusahaan harusnya berkontribusi memperbaikinya. Karena jalan itu banyak digunakan mereka untuk aktivitas industri,” tuturnya Ketua Komisi III Amir Tosina.

Hal senada disampaikan, Anggota DPRD Bontang Nursalam. Politisi Golkar ini ikut menyesalkan kerusakan jalan di Bontang Lestari yang semakin parah.

Terlebih, perbaikan yang dilakukan tahun ini, hanya sebatas tambal sulam dan masih harus menunggu tahun 2022. “Saya lihat Pemkot sepertinya tidak punya nyali untuk mengambil tindakan tegas. Kita setuju Bontang ramah investasi. Tapi bukan berarti mengorbankan infrastruktur kota,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, perbaikan jalan di kawasan Bontang Lestari mulai dilakukan Pemkot Bontang akhir 2021 ini. Kendati demikian, tidak semua jalan yang bakal diperbaiki. Perbaikan jalan masih tambal sulam, menyesuaikan anggaran yang tersedia.

BACA JUGA :  Ribuan Warga Bontang Antarkan Adi Darma ke Tempat Perisitirahatan

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK) Bontang, Anwar Nurdin mengatakan, akhir tahun ini pemkot mengalokasikan anggaran senilai Rp 400 juta untuk menambal kerusakan di Jalan Moh Roem sepanjang 4,9 kilometer, dan Jalan Urip Sumuharjo sepanjang 3 kilometer.  Masing-masing nilainya Rp 200 juta.

Adapun untuk Jalan Soekarno-Hatta, dikatakannya sudah dilakukan perbaikan di beberapa titik yang dinilai parah, melalui bantuan perusahaan.  Salah satunya di kawasan depan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). “Karena hanya tambal sulam sementara, sekarang banyak yang rusak lagi,” ujarnya.

Anwar menyebut, tahun depan perbaikan Jalan Soekarno-Hatta bakal mendapatkan kucuran anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik senilai Rp 4 miliar lebih. (al/bms)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img