SAMARINDA – Dianggap tidak pro terhadap kepentingan masyarakat, Aliansi Mahasiswa Kalimantan Timur Menggugat (Mahakam) menggelar aksi unjuk rasa tolak UU KUHP di Jalan M Yamin, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Jumat (9/12/2022).
Koordinator Lapangan Aliansi Mahakam, Maulana mengatakan, terdapat sejumlah permasalahan terkait RKUHP yang sudah disahkan menjadi undang-undang iti. Diantaranya, banyak pasal karet yang telah disahkan di kitab undang-undang tersebut.
“Masih banyak permasalahan di dalam rancangan kita undang-undang tersebut. Ketika disahkan UU ini, kembali juga mengalami kontrasial kepada kami masyarakat yang terendah,” ucap Maulana saat diwawancarai awak media di lokasi demo.
“Dan juga perlunya dilakukan peninjauan ulang oleh pemerintah untuk merevisi UU dan juga pasal-pasal yang bermasalah,” sambungnya.
Selain itu, Maulana juga menyoroti pasal yang mana tidak boleh memberikan kritik terhadap lembaga negara, presiden dan wakil presiden. Sebab menurutnya, kritik kepada lembaga negara perlu ada sebagai bentuk evaluasi pemerintahan di Indonesia.
“Kami menyayangkan hal itu. Kita sebagai mahasiswa dan masyarakat perlu mengevaluasi pemerintah. Ini lah bentuk evaluasi dari kami sebagai civil society turun ke jalan dan juga menyuarakan aspirasi masyarakat,” ungkapnya.
Maulana menegaskan, pihaknya akan menggelar aksi yang lebih besar lagi jika penolakan KUHP ini tak ada tanggapan dari pihak pemerintah selama kurun waktu 7×24 jam.
“Kami mengecam DPR RI dan Pemerintah karena telah mengesahkan UU KUHP baru. Kami akan kembali mengadakan konsolidasi dan akan membuat gelombang yang lebih besar. Dan juga membawa semua elemen masyarakat untuk terlibat di dalam aksi dan juga aliansi Mahakam Kaltim ini,” pungkasnya. (Vic)
