spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tinggal Tunggu Surat Edaran, Sopir Sambut Positif Sistem Fuel Card

TENGGARONG- Rencana penerapan sistem pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dengan menggunakan fuel card, mendapat dukungan dari masyarakat. Salah satunya sopir truk roda 6 di Tenggarong, sebut saja Boy (bukan nama sebenarnya). Saking senangnya, Boy mengaku sudah membuat fuel card sejak dua bulan lalu.

Boy mengaku tiap hari mengantre membeli solar seharga Rp 300 ribu atau sekitar 58 liter saja.

Sementara mobil roda 4 dibatasi Rp 150 ribu atau 29-30 liter. “Kalau pakai fuel card itu bisa memenuhi standar kami untuk bekerja, pemakaian solar sekitar 80-90 liter itu, kalau kita kerja full satu hari,” ungkapnya.

Hitung-hitungan Boy, 58 liter solar iti hanya cukup untuk dua kali bolak-balik mengangkut angkutan material. Bila dikonversikan ke waktu kerja sekitar 5 jam per hari.

Jika dipaksakan beralih ke solar non-subsidi, tentu akan merugi. Karena selisih harganya terlampau jauh. Pasalnya, harga Dexlite saja sudah menyentuh Rp 13.250 per liter.

Penerapan fuel card di Kukar tak lama lagi bakal diterapkan, ditandai rapat koordinasi antara Dinas Perhubungan (Dishub) Kukar dan Pertamina.

“Iya tinggal launching aja, kita juga sudah beberapa kali rapat dengan Pertamina,” ungkap Asisten II Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar Wiyono.

Di Kaltim, penerapan fuel card baru berlaku di Samarinda, Balikpapan, dan Bontang. Kabar yang beredar aturan serupa akan diterapkan di Kukar pada awal Juli 2022. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img