TENGGARONG – Tim SAR gabungan menghentikan pencarian Makpong, yang menghilang di hutan dekat kebun miliknya di kawasan Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman. Pria berusia sekitar 70 tahun itu menghilang sejak Kamis (27/7/2022) siang, dan hingga
Kamis (4/8/2022) keberadaannya tak juga diketahui. Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian dihentikan setelah tim mencari selama 7 hari. Selama itu pula, sekitar 406 km persegi radius pencarian dilakukan oleh Tim SAR gabungan.
Sejak awal pencarian pada Jumat (28/7/2022), tanda-tanda keberadaan Makpong sudah nihil. Tim hanya menemukan beberapa jejak yang diduga milik Makpong. Mulai dari tanaman liar seperti diisap untuk diminum, bekas perapian, hingga puntung rokok.
“Pencarian H7 dengan hasil nihil, dengan tidak ada tanda ditemukannya korban serta tidak efektif pencarian berdasarkan pertimbangan teknis,” ungkap Basri, Kasi Ops Kantor SAR Balikpapan dalam siaran persnya, Kamis (4/8/2022).
Walau pencarian ditutup dan mengembalikan seluruh satuan yang sempat terlibat, tapi tim SAR tetap diminta siaga jika ditemukan petunjuk baru.
Menurut Basri, proses pencarian mengalami berbagai kendala seperti medan pencarian yang sulit dijangkau, jalan becek karena hujan, hingga penunjuk jalan atau GPS yang biasanya berfungsi, saat pencarian Makpong justru tidak bisa dipakai.
Selain itu, aroma mistis kerap dialami tim SAR seperti kerap mendengar suara sayup-sayup bisikan mirip suara korban, hingga suara teriakan yang tidak diketahui darimana asalnya. Juga terdengar suara kayu yang dipukul-pukul dengan jelas. Belum lagi, ada warga yang bermimpi melihat Makpong, disembunyikan oleh makhluk gaib.
Karena itu, pihak kecamatan dan tokoh adat di Desa Puan Cepak sempat melakukan ritual adat, atau istilah warga setempat Besawai dengan tujuan melancarkan pencarian Makpong.
Sebelumnya, pada Kamis (28/7/2022) malam, sebanyak 7 kerabat Makpong sempat melakukan pencarian ke dalam hutan. Bukannya mendapati keberadaan Makpong, ketujuh orang tersebut malah ikut tersesat dan baru ditemukan keesokan harinya, dalam keadaan kelelahan dan merasakan hal mistis serupa. (afi)