spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tanjung Batu Terus Didorong Menjadi Desa Kemandirian Pangan

TENGGARONG –  Desa Tanjung Batu adalah sebuah wilayah di Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. Dikenal sebagai lokasi pembangkit listrik yang mengoperasikan PLTU dan PLTG berkapasitas 220 megawatt.

Oleh Pemkab Kukar, desa ini turut dijajal sebagai desa kemandirian pangan yang juga menjadi program nasional. Mengejar swasembada pangan memanfaatkan lahan tidur seluas 460 hektare, berkolaborasi dengan TNI dan Polri.

“Desa Tanjung Batu menjadi fokus pengembangan kawasan cadangan pangan strategis nasional,” ungkap, Edi Damansyah, Bupati Kutai Kartanegara, kepada kaltimkece.id jaringan mediakaltim.com, Rabu (4/8/2021).

Dari 460 hektare kawasan yang dicanangkan, sudah terbuka 60 hektare. Turut dikemukakan untuk mendukung pemindahan ibu kota negara ke Kaltim. Dinamai kawasan cadangan pangan desa hijau. Meliputi kegiatan pertanian dalam arti luas. Melingkupi tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perikanan.

Harapan Bupati Kukar, dari pengembangan kawasan itu bisa menjadi contoh daerah lain. Sebab, kebijakan Kukar saat ini adalah mengembangkan pertanian berbasis kawasan dan hilirisasi pertanian.

Mendukung keberlangsungan dan hilirisasi pertanian, Pemkab juga akan mengoptimalisasi beberapa aset. “Salah satunya Rice Processing Unit yang juga berdekatan desa ini agar diintegrasikan,” imbuhnya.

Dandim 0906/Kukar, Letkol (Inf) Charles Alling, berharap rencana di Desa Tanjung Batu tak hanya menjadi tagline. Melainkan bisa benar-benar mandiri, terutama di bidang ketahanan pangan. “Optimalkan desa mandiri ini, terlebih di masa pandemi begini,” ungkap Charles Alling.

Husni, kepala Desa Tanjung Batu, mengapresiasi program yang disodorkan kepada pihaknya yang dimulai Oktober 2020 lalu. Manfaatnya dinilai sudah terasa secara signifikan dan saat ini berafiliasi dengan program desa mandiri.

Dijelaskannya, di kawasan tersebut saat ini telah terdapat padi sawah, cabai, bawang merah, peternakan sapi, dan pengembangan tambak ikan. Saat ini seluas 60 dari 460 hektare kawasan pengembangan telah dimanfaatkan. Seluas 55 hektare pengembangan padi sawah dan 5 hektare bagi cabai, bawang, dan lainnya.

“Gubernur Kaltim juga mengapresiasi kegiatan ini, agar dapat terus ditingkatkan pencapaiannya,” pungkasnya. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img