spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tanggapi Keluhan Masyarakat, Basri Rase Sidak di WTP PDAM Bontang

BONTANG – Banyaknya keluhan masyarakat yang masuk untuk mengadu terkait kualitas air PDAM yang kurang baik, Wali Kota Bontang, Basri Rase, langsung melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke lokasi Water Treatment Plant (WTP) yang berada di wilayah Kota Bontang.

Basri Rase mengatakan ada banyak sekali keluhan dari masyarakat Bontang yang dirinya terima, lantaran air PDAM yang keruh belakangan ini. Karena tidak ingin berlarut-larut, akhirnya langsung bergegas mendatangi beberapa WTP di Bontang, seperti wilayah Loktuan, Km 6 hingga Bontang Lestari, untuk mengetahui apakah benar ada terjadi kendala di lapangan.

“Banyak sekali yang mengadu ke saya lantaran airnya dirumah pada keruh, kurang baik. Padahal untuk pengaduan bisa langsung saja hubungi Call Center PDAM,” ucapnya saat sidak, Minggu (7/4/2024).

Saat sidak tersebut, Basri menyebutkan bahwa kandungan zat besi dalam air yang diproduksi WTP PDAM jauh melebihi angka normal. Padahal kandungan yang terbaik harusnya di bawah 20 mg. Dirinya mengatakan untuk wilayah WTP Loktuan perlu menjadi perhatian khusus.

“Di wilayah Loktuan ini kandungannya sangat tinggi, ini yang menjadi perhatian khusus. Karena di Loktuan dan Pesona Sintuk saya rasa tidak bisa terkendalikan dari tempat produksi atau jaringan, lantaran sumur Bontang kadar FE-nya sangat tinggi di atas 20 bahkan sampai 100,” paparnya.

Saat peninjauan berlangsung, Basri memastikan kondisi sumur dan penampungan dalam keadaan baik. Sehingga dirinya menanggapi ada faktor jaringan pipa menjadi salah satu masuknya endapan tanah yang mengalir hingga ke rumah pelanggan.

“Kalau airnya tidak bermasalah, bisa jadi yang menjadi permasalahan adalah salurannya atau pipa di dalamnya. Itu harus dicek, karena semuanya saling berhubungan satu sama lain,” ungkapnya.

Wali Kota Bontang beserta para jajaran lakukan sidak di WTP Bontang (Dwi/RadarBontang).

Basri memberi penegasan untuk pemantauan kadar zat besi dilakukan per minggu, yang di mana awal pengecekan selalu dilakukan sebulan sekali. Dirinya ingin coba di kondisi jarak pendek ini, akan ada perubahan atau tidak nantinya.

“Karena di Loktuan yang paling ekstrim diantara yang lainnya, saya ingin selalu cek setiap minggu, bukan setiap sebulan sekali. Supaya kalau ada saluran yang terganggu cukup mematikan pipa yang bermasalah saja, sehingga tidak mengganggu aliran air ke yang lain,” tutupnya.

Penulis: Dwi S
Editor: Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img