Pilu terdengar…
Saat saudaraku merintih kelaparan
Saat kerabatku pengangguran sedang mencari sebuah harapan
Mengais sebuah asa demi mencukupi sandang dan pangan
Perasaan iba kadang mengusik hati dan pikiran
Ingin segera tergerak untuk menyalurkan bala bantuan
Terenyuh… sakit di dada
Namun sekarang, aku juga tidak bisa melakukan apa-apa
Pandemi ini memberikan batasan untuk bekerja
Jangankan memikirkan bulan selanjutnya, untuk makan hari ini pun kadang tak ada
Tuntutan keadaaan semakin tak masuk akal
Mulai dari tagihan, sampai kebutuhan yang kolosal
Aku terus berpikir optimis
Walau pendapatanku kian menipis
Aku akan membantu saudaraku, agar tercipta lagi senyuman yang sempat pudar kini kembali menjadi sangat manis
Berat awalnya menyisihkan pendapatan
Terpaksa awalnya merelakan sebagian penghasilan
Namun semua akan terbayar melihat mereka bisa merasakan hak kehidupan
Memang tak banyak yang aku beri
Melihat mereka bahagia, sudah menjadi kepuasan tersendiri
Tidak mudah untuk berbagi dimasa pandemi
Banyak orang yang sibuk mengumpulkan harta demi kekayaan pribadi
Ayolah kawan kita berbagi untuk sesama
Ingatlah, kehidupan di dunia hanya sementara
Apa yang akan kamu bawa ke akhirat sana?
Mustahil jika kamu membawa semua harta dan tahta dunia
Karena itu tak bersifat selamanya. (**)