SAMARINDA— Ketua Forum Zakat Kaltim (FOZ) Sumadi Buton, mengemukakan bahwa pada tahun ini akan ada peningkatan jumlah zakat di Kalimantan Timur. Dari data yang ia peroleh, potensi pengumpulan zakat di Kalimantan Timur diperkirakan mampu mencapai angka Rp 6,9 triliun. Jika berkaca pada tahun lalu, bahkan angka jumlah zakat di luar Lembaga Baznas mencapai Rp 80 miliar.
Untuk mengantisipasi adanya peningkatan jumlah zakat di Kalimantan Timur, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah dalam menyajikan tempat-tempat penyaluran zakat. Ia mengklaim bahwa pemerintah dengan lembaga zakat memiliki kerja sama yang baik. Namun ia juga mengimbau untuk masyarakat bisa berzakat kepada lembaga-lembaga zakat resmi.
“Sistem integrasi ini membantu penyaluran zakat di lapangan, serta memperkuat gerak sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya berzakat melalui lembaga yang resmi,” kata Sumadi.
Ia mengharapkan adanya kesadaran masyarakat, khususnya Kalimantan Timur untuk menunaikan zakat. Sebab itu akan mempengaruhi kesejahteraan umat apalagi disaat Ramadan ini yang merupakan bulan mulia.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk dapat membayarkan zakatnya lebih awal. Karena menurutnya, ketika 10 hari terakhir bulan Ramadan masyarakat sudah sibuk mempersiapkan Lebaran, bukan tidak mungkin akan menimbulkan kesesakan di hari-hari akhir Ramadan.
“Penting untuk menunaikan zakat lebih awal mengingat kebanyakan orang akan sibuk dengan urusan lebaran pada sepuluh hari terakhir Ramadan,” terang Sumadi.
Diketahui bahwa tahun ini, Baznas telah mengeluarkan kadar zakat fitrah dan fidyah. Ada 3 kategori, kategori satu beras, 2,75 Kg/Rp 46 ribu, kategori dua, 2,75 Kg/Rp 60 ribu dan kategori 3, 2,75 Kg/Rp 75 ribu. Sumadi memastikan pihaknya akan transparan pada penerimaan zakat tahun ini.
Pewarta: Khoirul Umam
Editor : Nicha R
