spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tagih Janji BRT saat Angkutan Kota Makin Memprihatinkan, Pengamat : Samarinda Masih Jauh dari Smart City

SAMARINDA – Dalam 10 program kerja Wali Kota Samarinda, Andi Harun, 2 di antaranya ialah program pembangunan sistem transportasi massal modern yang ramah lingkungan dan Smart City Plus.

Sudah 3 tahun lebih berlalu sejak Andi Harun menjabat sebagai Wali Kota Samarinda, tentu pekerjaan ini tidaklah  mudah apalagi dengan menggaungkan proyek Smart City.

Purwadi, salah satu pakar Ekonomi Unmul, saat Media Kaltim hubungi, Selasa (16/4/2024), menerangkan bahwa prospek Smart City Samarinda masihlah jauh dari yang diharapkan. Misalnya mengenai Transportasi Umum.

Menurutnya, transportasi umum di Samarinda tidak berjalan dengan maksimal. Indikasi tersebut terlihat dari kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan Angkutan Kota.

“Wali Kota sempat membahas mengenai Smart City, tapi itu masih jauh. Sebab kita bicarakan saja mengenai transportasi umum, belum terlihat bagaimana pemerintah kota membenahi hal tersebut. Dan ini menjadi PR bagi Wali Kota, bahwa Smart City juga perlu membangun Transportasi Umum yang mumpuni,” jelasnya.

Dilansir dari jurnalkaltim.com pada tanggal (11/5/2023), Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, Hotmarulita Manalu, mengungkapkan bahwa Samarinda akan mengimplementasikan Bus Rapid Transit (BRT) yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada tahun ini, 2024.

“Samarinda segera memperkenalkan sistem Bus Rapid Transit (BRT). Rencana implementasi dijadwalkan pada tahun 2024 mendatang,” kata Manalu tahun lalu.

Namun Purwadi melihat bahwa pemaksimalan transportasi umum saja belum berjalan dengan baik. Dia merasa seharusnya pemerintah kota melakukan inovasi terhadap angkutan kota yang kini kalah saing dengan ojek online. Ia pun menyoroti halte-halte yang terlihat seakan berguna dengan jarangnya ada angkutan kota yang berhenti disana.

“Kita lihat sekarang, angkutan umum sudah kalah saing dengan ojek online dan memang sempat menimbulkan keributan. Namun harusnya pemerintah lakukan inovasi terhadap angkutan umum di Samarinda, misalnya mengaplikasikan transportasi umum berbasis online,” lanjutnya.

Ilustrasi

Terlepas dari itu, dari data yang Media Kaltim peroleh, data pengguna angkutan umum di tahun 2016-2018 mengalami penurunan. Ini dapat diperparah di tahun 2018-2024, di tahun 2016-2018 saja sudah mengalami penurunan 74 persen atau hanya berjumlah 1.125 jiwa yang menggunakan transportasi umum. Data ini tentu memilukan, mengingat Dishub Kota Samarinda juga sempat menyinggung bahwa target dari angkutan umum baru adalah mengurangi polusi dan mengurai kemacetan.

Jurnal dari Institute Teknologi Kalimantan (ITK) di tahun 2022 menyatakan angkutan umum di Samarinda sebenarnya sudah cukup baik. Namun jaminan keamanan, kebersihan serta kondisi kendaraan angkutan umum kota di Samarinda sangatlah memprihatinkan. Itu selaras dengan apa yang diterangkan oleh Purwadi.

“Kita perlu mempertanyakan kondisi dan umur angkutan umum di kota Samarinda. Apakah kondisinya masih layak, atau jangan-jangan sangat memprihatinkan. Ini tentunya kembali kepada pengawasan pemerintah di lapangan,” terangnya.

Lebih lanjut, pekerjaan berat tentu dihadapi oleh Pemerintah Kota Samarinda. Dengan Smart City-nya, Andi Harun serta jajarannya perlu melakukan evaluasi dan pembenahan. Setidaknya kembali memperhatikan kondisi angkutan umum kota.

Sebab bagi Purwadi, memberikan solusi membangun transportasi baru bukanlah solusi utama, pemerintah perlu menjaga angkutan umum yang memiliki nilai historis di Samarinda.

“Dulu pernah ada kebijakan mengenai seragam bagi sopir angkutan umum, tapi itu juga tidak berjalan dengan baik. Pemerintah jangan sampai menghilangkan angkutan umum yang memiliki nilai historis, harusnya lebih memanfaatkan hal tersebut sebagai nilai kota Samarinda,” lanjutnya.

Membuka ruang-ruang publik lebih efisien bagi masyarakat Samarinda adalah bagian dari membangun Smart City. Ide pemerintah dengan mengimplementasikan BRT di tahun ini perlu diawasi oleh masyarakat Samarinda sebagai langkah kemajuan.

Purwadi menekankan pemerintah jangan sampai melakukan hal-hal yang malah menjadi tindakan pemborosan, maka transportasi umum di Samarinda harusnya bisa berjalan sesuai harapan. Apalagi dengan tingkat kemacetan serta akses kota yang memang perlu dibenahi.

Pewarta : Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img