PPU – Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU) meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) PPU perlu pemetaan dan pendataan pekerja lokal di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebagai langkah pengawasan, dan penjaminan atas terakomodirnya warga PPU dalam penyerapan tenaga perusahaan di sana.
Diketahui bahwa, pekerjaan megaproyek ini dimulai pada Januari 2023, kemudian akan dilanjutkan pada 2024. Infromasi terakhir bahwa perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia akan di selenggarakan di IKN.
Seiring dengan masifnya berbagai pekerjaan kontruksi di sana, Anggota Komisi II DPRD PPU, Syarifuddin HR menegaskan para tenaga kerja lokal harus terakomodir. Makanya, pendataan saat ini perlu dilakukan sebagai pengawasan dan penjaminan para pekerja lokal itu terserap dan terpenuhi seluruh haknya.
“Disnakertrans ini harus berkoordinasi dengan perusahaan yang di IKN, sehingga penyerapan tenaga kerja di PPU juga dapat merata, tentunya mengurangi tingkat pengangguran yang ada saat ini,” tuturnya, Senin (6/11/2023).
Selain itu, adanya data yang terus diupdate itu akan membantu pemerintah dalam mengintervensi penyerapan yang merata. Kemudian dengan mengevaluasi data tersebut, juga akan membantu pemerintah dalam menyediakan pelatihan peningkatan kompetensi yang sesuai denga nyang dibutuhkan.
“Agar perusahaan yang membutuhkan pekerja dinas tersebut siap menyambut jumlah serapan tenaga kerja yang ada di mega proyek tersebut,” jelasnya.
Dengan begitu, Pemkab PPU juga dapat mengoptimalkan adanya Perda 8/2017, tentang Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Lokal. Di mana, regulasi tersebut menyebutkan setiap perusahaan yang beroperasi di PPU wajib merekrut 80 persen tenaga kerja lokal dari jumlah pekerja yang dibutuhkan.
Syarifuddin berharap, dengan hadirnya IKN dapat membawa perubahan sosial ke arah positif. Sehingga masyarakat Benuo Taka di usia produktif ini dapat memanfaatkan peluang dan kesempatan kerja ini.
“Kami harap perusahaan atau kontraktor yang terlibat pembangunan IKN berdayakan pekerja lokal dengan semakin banyak pekerjaan proyek IKN,” tutup Syarifuddin. (ADV/SBK)
