spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Stok LPG 3 Kg di Berau Aman, Masyarakat Diminta Tidak Panic Buying

TANJUNG REDEB – Beberapa hari terakhir, masyarakat di Kabupaten Berau mengeluhkan susahnya membeli Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg. Padahal stok dari pertamina masih sama seperti sebelumnya.

Sales Branch Manager (SBM) Wilayah IV Pertamina Kalimantan Timur–Kalimantan Utara (Kaltimut), Faisal Fahd menyampaikan, masyarakat tidak perlu gelisah hingga panic buying, apalagi sampai menimbun LPG tersebut.

Memang diakuinya ada keterlambatan pasokan ke SPBE Samburakat, belum lama ini. Lantaran cuaca buruk dan ombak yang tinggi. Untuk menjaga keamanan, kapal pemasok terpaksa tertahan di muara sungai dan tidak bisa memaksa masuk ke area SPBE. Sehingga sedikit tertunda.

Proses distribusi dari SPBE Samburakat terhubung langsung ke sekitar 200 pangkalan yang tersebar di 13 kecamatan di Berau. Kemudian dari pangkalan langsung terhubung ke masyarakat.

Namun, ditegaskannya hal itu seharusnya tidak berpengaruh terhadap ketersediaan LPG di Kabupaten Berau. Pasalnya kapal tersebut juga sudah selesai bongkar muat. Memang sejak setahun terakhir pihaknya sudah tidak menggunakan sarana transportasi darat untuk menyuplai stok LPG ke Kabupaten Berau.

BACA JUGA :  Sambut Hangat Kunjungan Media Kaltim Group, Madri : Semoga Sinergitas Tetap Terjaga

“Setelah bongkar seharusnya aman saja, tapi masih banyak yang kesulitan membeli LPG 3 kg,” ucapnya, Selasa (1/8/2023).

Hal itu juga yang membuat Harga Eceran Tertinggi (HET) gas melon turun dari sebelumnya Rp 26 ribu menjadi Rp 25 ribu saja. HET itu ditentukan dengan koordinasi antara pihaknya dengan Pemkab Berau.

“Bisa saja antar kecamatan berbeda HET-nya, mengingat ada kecamatan yang jauh,” katanya.

Dirinya menyayangkan, adanya oknum yang memanfaatkan situasi di luar Berau berdampak tidak baik dan membuat keresahan di masyarakat.

“Ketersediaan pasokan LPG di daerah kita tidak ada permasalahan dan dapat memenuhi permintaan akan kebutuhan masyarakat Berau. Segelintir oknum saja yang memanfaatkan situasi dan menyebarkan berita hoax ini yang mengakibatkan kepanikan di masyarakat,” ungkapnya.

Dijelaskannya, sebenarnya gas melon 3 kg tersebut hanya diperuntukan bagi masyarakat miskin dan UMKM saja. Namun, banyak masyarakat lain yang ikut memakai.

Kebutuhan LPG 3 kg di Berau berdasarkan data penduduk miskin dan UMKM sebesar 2.800 tabung per hari. Sedangkan, dalam 2 minggu terakhir, Pertamina telah menyalurkan sebanyak 5.100 tabung per hari di Kabupaten berau.

BACA JUGA :  Irau Manutung Jukut Digelar Kembali, Ajang Cegah Stunting dan Promosi Pariwisata Berau

“Kami harapkan masyarakat tidak panik dan kalau bisa melakukan pembelian langsung di pangkalan,” paparnya.

Faisal menghimbau masyarakat untuk membeli langsung ke pangkalan untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan HET. Pasalnya, pengecer tidak bekerja sama dengan pihak Pertamina dan membuat harganya tidak sesuai dengan HET. Terkait informasi kelangkaan ia kembali memastikan bahwa berita tersebut tidak benar dan jangan termakan isu yang beredar, hingga membuat panic buying di masyarakat.

“Tapi, jika masyarakat menemukan ada pangkalan yang menjual diatas HET bisa segera melaporkan ke call center 135 dan kami akan melakukan pembinaan kepada mereka,” tegasnya. (mnz/dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img